Tim JaSuDa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap usaha petani rumput laut di Desa Ujung Baji, Kabupaten Takalar. Sebanyak 22 Petani yang di interview mengenai perkembangan dan rencana budidaya mereka di tahun 2024.
Berdasarkan hasil interview, petani mengeluhkan harga yang tidak stabil dan lebih rendah dari tahun lalu. Petani kekurangan modal untuk menutupi biaya operasional musim tanam berikutnya.
Selain itu juga, kurangnya bibit yang tersedia dan sulit mendapatkan bibit yang bagus. Mereka juga menyampaikan rumput laut jenis Cottonii banyak yang rusak dikarenakan faktor cuaca ekstrem. Tim JaSuDa mendapatkan bukit pertumbuhan rumput laut rendah dikarenakan faktor cuaca panas. Hal tersebut membuat petani rugi karena rumput laut rusak dan gagal panen.
Selain masalah yang mereka hadapi, petani juga menyampaikan rencana ke depannya mengenai keberlanjutan proses budidaya. Hampir semua petani akan kembali melakukan budidaya Cottonii mereka di akhir bulan Februari atau di awal bulan Maret. Menurut mereka, di bulan-bulan tersebut merupakan waktu yang tepat untuk berbudidaya kembali.
Mereka berharap, semoga harga kembali stabil dan layak serta tersedia bibit yang banyak. Hal tersebut membantu keberlangsungan budidaya dan kesejahteraan hidup petani.