
Usaha untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas rumput laut secara berkelanjutan terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Untuk mencapai tujuan tersebut, pasokan bahan baku yang bermutu dalam jumlah cukup harus terpenuhi sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangannya.
Program Smart-Fish dan Global Quality and Standards Programme (GQSP) yang dilaksanakan oleh UNIDO bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan salah satu inisiatif untuk memperbaiki budidaya rumput laut. Perbaikan budidaya ini telah dilaksanakan di berbagai daerah dengan melibatkan kelompok tani dan mitra kerja setempat. Setelah diuji coba, hasil dari penerapan budidaya yang baik telah dirangkum menjadi SOP (Standard Operating Procedure) yang telah direview oleh para pemangku kepentingan yang kompeten dalam budidaya rumput laut.
Penyusunan SOP tersebut melibatkan kolaborasi antara petani, peneliti, praktisi, dan akademisi dengan melakukan beberapa kali revisi dan perbaikan untuk mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi pada lokasi budidaya. Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman yang jelas dan terstandarisasi dalam melakukan suatu aktivitas atau proses tertentu. Dalam hal ini, penyusunan SOP bertujuan untuk memperbaiki budidaya rumput laut dengan memberikan panduan yang terstandarisasi dan dapat diaplikasikan di berbagai lokasi budidaya, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mutu rumput laut. SOP juga bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tahapan budidaya dilakukan dengan cara yang benar dan konsisten, sehingga dapat meningkatkan daya saing rumput laut di pasar industri. Selain itu, penyusunan SOP juga bertujuan untuk memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap proses budidaya rumput laut, dan memastikan bahwa budidaya dilakukan secara berkelanjutan.
Pada tanggal 27 - 28 Maret 2023, Tim JaSuDa yang mendampingi Monev Expert UNIDO, Dr. Eko Ruddy Cahyadi melaksanakan kegiatan Impact Assessment di 3 Kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, dan Pangkep. Tujuan dari kegiatan Impact Assessment untuk mengevaluasi dampak dari inisiatif perbaikan budidaya rumput laut yang telah dilaksanakan di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan. Dalam kegiatan tersebut, Monev Expert UNIDO melakukan penilaian terhadap hasil dari penerapan SOP budidaya rumput laut yang telah dilatihkan kepada petani rumput laut.
Hasil dari kegiatan Impact Assessment tersebut digunakan untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam budidaya rumput laut para petani yang telah menerapkan SOP tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari SOP tersebut dalam meningkatkan produktivitas dan mutu budidaya rumput laut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu petani dalam menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi, seperti serangan lumut pada tambak yang dapat merusak pertumbuhan rumput laut. Dengan demikian, diharapkan kegiatan Impact Assessment ini dapat membantu meningkatkan daya saing rumput laut dan memberikan manfaat bagi para petani di daerah tersebut.
Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa SOP yang diterapkan telah memberikan perubahan yang baik pada budidaya rumput laut para petani di ketiga kabupaten tersebut. Para petani di Jeneponto menerapkan SOP pada jarak antar bentang dan pengeringan menggunakan para-para, sehingga menghasilkan rumput laut yang lebih bersih. Di Pangkep, para petani menerapkan SOP pada penggunaan pelampung dan jarak antar bentang, sehingga menghasilkan rumput laut yang lebih berkualitas. Sedangkan di Maros, para petani menerapkan SOP pada pemilihan kualitas bibit, pengaturan air, dan pengeringan menggunakan waring atau para-para.
Namun, para petani di Maros mengeluhkan tentang serangan lumut pada tambak mereka yang dapat merusak atau mengganggu pertumbuhan rumput laut gracillaria. Mereka meminta bantuan untuk mencari solusi terkait hal tersebut agar dapat menghindari kerusakan pada rumput laut gracillaria.
Berdasarkan hasil Impact Assessment yang telah dilakukan, terdapat beberapa perubahan signifikan pada budidaya rumput laut para petani di ketiga kabupaten tersebut setelah menerapkan SOP ini. Di masa depan, diharapkan SOP tersebut dapat memberikan solusi atas keluhan yang disampaikan, serta menghasilkan rumput laut yang lebih berkualitas lagi.