Tim JaSuDa dan Wageningen University bekerjasama dalam penelitian budidaya rumput laut dengan menggunakan tiga jenis bibit yang berbeda. Penelitian ini melibatkan bibit dari tiga lokasi berbeda, yaitu Jeneponto, Ujung Baji, dan Kultur Jaringan.
Selama pelaksanaan siklus pertama, tim peneliti mengalami tantangan serius terkait pertumbuhan rumput laut yang terhambat oleh kondisi cuaca panas yang ekstrem. Faktor cuaca ini secara negatif mempengaruhi kondisi air laut dan nutrisi yang diperlukan oleh rumput laut untuk tumbuh secara optimal. Suhu yang tinggi menyebabkan perubahan kualitas air laut dan menghambat proses fotosintesis serta penyerapan nutrisi.
Siklus pertama pada penelitian tersebut telah dilaksanakan dan saat ini telah memasuki siklus kedua untuk penanaman rumput laut. Sistem dari penanaman pada penelitian tersebut yaitu penggunaan bibit yang diambil dari siklus pertama untuk ditanam pada siklus kedua dan begitu juga untuk siklus berikutnya.
Namun, melihat kondisi ketika siklus pertama berjalan, pertumbuhan rumput laut begitu kurang bagus dikarenakan faktor alam. Sehingga, pada saat akan melakukan siklus kedua, tim JaSuDa menghadapi tantangan kekurangan bibit.
Solusi dari permasalahan tersebut, tim JaSuDa mencukupi bibit tersebut dengan membeli bibit tambahan dari asal yang sama agar siklus kedua dapat tetap berjalan. Setelah dua minggu penanaman, tim JaSuDa melakukan monitoring dan sampling pertama. Tim JaSuDa mendapati bahwa pertumbuhan pada siklus kedua cukup baik dan optimis dapat dibibit kembali untuk pelaksanaan siklus ketiga.
Dalam pengamatan selama 25 hari, tim melakukan panen pada siklus kedua. Mereka menemukan bahwa pertumbuhan paling baik terjadi pada bibit Ujung Baji, diikuti oleh bibit Jeneponto, dan terakhir bibit Kultur Jaringan.
Temuan ini memberikan optimisme yang tinggi bagi kelangsungan penelitian pada siklus ketiga, karena menandakan bahwa beberapa varietas rumput laut memiliki potensi pertumbuhan yang cukup menjanjikan dalam kondisi cuaca yang mulai memasuki musim hujan. Dengan mengetahui perbedaan kinerja pertumbuhan dari masing-masing jenis bibit, tim peneliti berencana untuk mengoptimalkan penggunaan bibit-bibit ini pada siklus berikutnya guna mencapai hasil yang lebih maksimal dan memperkuat upaya pengembangan budidaya rumput laut secara berkelanjutan.