Salah satu solusi pengembangan rumput laut selain budidaya rumput laut yang baik juga dibutuhkan akses pasar. Perdagangan rumput laut sejak tahun 2022 mengalami perubahan setelah peningkatan harga Cottonii yang tidak normal hingga tiga kali harga normal.
Perdagangan rumput laut mulai goyah dengan adanya perubahan harga yang tidak menentu, apalagi order dari pembeli lokal dan pasar ekspor berkurang.
Buka tutup gudang dan PO menjadi masalah perdagangan karena pasokan rumput laut terus berjalan. Petani terus menanam rumput laut yang menjadi sumber utama masyarakat pesisir.
Melihat permasalahan tersebut, PT Jaringan Sumber Daya yang telah mendampingi sekitar 2.000 petani di Sulawesi Selatan mendirikan CV POSKO Jasuda sebagai offtaker yang membeli hasil panen petani. Inisiatif ini dijalankan untuk membantu petani dalam akses pasar. Selain itu juga menjaga petani rumput laut tidak beralih profesi dan meninggalkan budidaya rumput laut.
Mulai bulan Mei, Gudang POSKO Jasuda yang ada di Patani Takalar, mulai menerima Cottonii kering dari petani dan pengumpul sekitar untuk dipasarkan ke pasar lokal dan ekspor.
Gudang POSKO Jasuda membeli kurang lebih 2 ton Cottonii kering mulai 12 Mei 2024. Kualitas Cototnii kering kadar air 35-38% dan kotoran dibawah 3%. Standar ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dan memenuhi standar kualitas oleh POSKO Jasuda.
Visi dari POSKO Jasuda untuk menghubungkan petani rumput laut dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) ke pasar global secara transparan, efisien, etis, inklusif dan berkelanjutan mulai dijalankan oleh team Jasuda.
Untuk bekerja sama dalam pengembangan dan perdagangan rumput laut, bisa menghubungi CV POSKO JASUDA di Dusun Kampung Beru, Desa Banyuanyara, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Info lebih lanjut, dapat menghubungi team@jasuda.net