Sebagai bagian dari Pekerjaan Ketahanan Pangan di NTT, pengembangan rantai nilai partisipatif dan mata pencaharian berkelanjutan diperkenalkan di tiga belas komunitas di Kabupaten Kupang pada tiga produk seperti rumput laut, jagung dan ternak. Anggota masyarakat yang teridentifikasi telah terlibat dalam rangkaian kegiatan pengembangan rantai nilai seperti FGD, pertemuan dengan pedagang dan pertemuan perencanaan.
Khusus untuk rumput laut, fokus intervensi dan kegiatan jangka pendek yang dilakukan adalah penguatan kelompok tani. Petani atau petani rumput laut di Semau Selatan sebagian besar bekerja dalam kelompok informal selama proses pengikatan dan pemanenan. Tidak ada kesepakatan kelompok atau skema berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam kelompok. Sangat sering kelompok-kelompok ini dibentuk untuk mendapatkan dukungan atau bantuan dari pemerintah. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menjaga wilayah kerjanya sendiri dan mengatur masalah keuangan mereka sendiri seperti membayar orang-orang yang terlibat sebagai pekerja.
Secara tradisional kelompok-kelompok ini bekerja untuk membantu setiap anggota kelompok atau anggota keluarga selama mengikat dan memanen tanpa dibayar. Mereka melakukannya secara sukarela dan setiap anggota akan saling berkontribusi. Ini merupakan peluang untuk meningkatkan produksi dengan memperkuat kelompok.
Dalam kelompok, para anggota dapat berbagi ide bagaimana bekerja lebih efisien untuk memanfaatkan musim produktivitas tinggi. Tindakan tersebut meliputi:
a. Penguatan organisasi kelompok
b. Peningkatan keterampilan petani dari segi teknis dan manajemen usahatani
d. Peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan keuangan keluarga sederhana
d. Penyediaan teknologi yang tepat dan sederhana untuk mempercepat proses pelepasan
e. Kegiatan penelitian tindakan untuk menyediakan teknologi sederhana.
Team : Boedi Julianto, Dina Saragih, Irsyadi Siradjuddin, Gok Bintang Siaahan, Aswad Rangka
|