Banyak wilayah Indonesia Timur termasuk Kabupaten Tojo Una-una yang mengalami siklus kemiskinan yang sangat sulit untuk ditembus dan dipecahkan demi kesejahteraan masyarakat yang terlibat. Kombinasi musim kemarau yang panjang yang menyebabkan kekurangan air dan gizi buruk, investasi rendah, pendidikan yang buruk, sistem komunikasi dan logistik yang buruk, sistem medis yang tidak memadai, dan tata kelola yang buruk adalah beberapa dari masalah tersebut. Juga sebagian besar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan manajemen, dan memiliki sikap bisnis yang buruk.
Akses ke keuangan adalah masalah abadi bagi banyak bisnis berukuran keluarga di daerah tersebut. Meskipun skema pinjaman bank terorganisasi dengan baik dan menguntungkan, sebagian besar perusahaan keluarga pesisir terlalu kecil atau tidak memiliki agunan dan oleh karena itu tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Sementara menghubungkan langsung dengan investasi sektor swasta dalam mengembangkan pertanian tidak semudah itu karena kesenjangan di antara keduanya sangat tinggi. Pengalaman menunjukkan bahwa selain investasi modal, bantuan teknis yang tak terhitung jumlahnya sangat penting untuk keberhasilan kolaborasi. Peran TA harus mencakup memelihara perusahaan lokal karena ada kebutuhan pembeli untuk berurusan dengan perusahaan yang lebih besar daripada berurusan dengan petani individu. Oleh karena itu, fungsi utama layanan perusahaan lokal adalah untuk bertindak sebagai perantara yang jujur dalam menghubungkan petani dengan operasi pengolahan.
Team : Dina Saragih, Dedi Kurniadi, Boedi Julianto, Irsyadi Siradjuddin, Mahmud Hasim, Abu Bakar, Wieda Nurwidada, Saipul Rapi, Aswad Rangka, Rini Risnawati |