Industri rumput laut Indonesia tunduk pada berbagai kebijakan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global serta lintas segmen rantai pasokan mulai dari input, pertanian, pemrosesan, distribusi hingga sektor ritel. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang tata kelola rantai pasokan dan lanskap kebijakan sangat penting untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi baru dan yang lebih baik, model bisnis yang inovatif, serta kebijakan dan program publik untuk meningkatkan keberlanjutan dan daya saing Industri rumput laut Indonesia.
Untuk menjawab tantangan tersebut, melalui payung penelitian Kemitraan Riset Australia-Indonesia (PAIR), maka skema penelitian tactical work package (TWP) akan dilaksanakan selama lima bulan dari April hingga September 2022 dengan tema “Lanskap Kebijakan dan Tata Kelola Rantai Pasokan Industri Rumput Laut Indonesia: Berfokus di Sulawesi Selatan”. Salah satu metode pengumpulan data adalah melalui diskusi kelompok fokus/ terarah (FGD) dengan para pemangku kepentingan dan pelaku usaha pada industri dan rantai pasok rumput laut.
Melalui FGD, para pelaku industri rumput laut difasilitasi untuk secara bersama-sama melakukan identifikasi masalah dan merekomendasikan alternatif strategi melalui proses membangun model secara bersama-sama (GMB) mengenai sistem tatakelola rantai nilai rumput laut di Sulawesi Selatan.
Adapun tujuan FGD adalah untuk mendapatkan informasi mendalam dari sekelompok responden peserta FGD tentang minat, pengalaman dan pandangan mereka tentang masalah tata kelola, masalah mendasar, penyebab dan konsekuensi terhadap kegiatan bisnis mereka dan kinerja keseluruhan rantai nilai rumput laut termasuk opsi kebijakan untuk peningkatan kinerja dan daya saing rantai nilai. |