Inilah hamparan pertanian rumput laut yang melimpah di sejumlah titik di kawasan Pantai Lembongan dan Pantai Jungut Batu, Pulau Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung. Hamparan hijau dengan berlatar Gunung Agung megah di Bali daratan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung ke pulau ini.

Ditengah masih sepinya wisatawan, warga lokal banyak yang kembali beralih menjadi petani rumput laut. Dan hasilnyapun sangat memuaskan. Dimana harga rumput laut rata-rata naik sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, untuk jenis rumput laut Spinosum yang dulunya dihargai Rp. 12 ribu hingga Rp. 15 ribu/kilogram, saat ini sudah mencapai Rp. 32 ribu. Rata-rata para petani di sini memiliki 3 hingga 5 petak lahan, dengan jarak tanam hingga 300 meter dari garis pantai ketengah laut.

Dengan naiknya rumput laut ini, petani mengaku mengantongi keuntungan hingga 3 juta rupiah tiap petaknya, dengan jarak panen 10 hingga 15 hari. Rumput laut disini selain bisa langsung diolah menjadi makanan, juga banyak dijual kering, yang kemudian dijadikan tepung oleh pembeli.

Walaupun mahal, menjadi petani rumput laut tidaklah mudah. Selain berhadapan dengan gelombang tinggi saat malam hari, penyakit busuk batang yang merusak tanaman rumput laut kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.