Untitled Document
Kamis , 21 September 2023 | L O G I N |    
  home kami produk jasa berita infoharga komunitas galery transaksi  
Untitled Document
   
M e d i a  
Berita
Litbang
Publikasi
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Port Data
 
   
 
 
 
Berita / Litbang
 
 
 
Budidaya Rumput Laut Gerakan Roda Ekonomi Masyarakat
Senin, 12 Dec 2022 - Sumber: https://www.jawapos.com - Terbaca 462 x - Baca: 21 Sep 2023
 
Rumput laut sebagai unggulan sektor kelautan dan perikanan memegang peranan penting bagi perputaran ekonomi masyarakat. Seperti di Sumenep Jawa Timur, yakni di Desa Tanjung, Pagar Batu, dan Lobuk, permata hijau ini menyumbang pendapatan hingga Rp 3.406,986 Miliyar/tahun.

Nilai fantastis tersebut dihasilkan oleh 15 kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dengan pemanfaatan lahan seluas 5.600 km2. Adapun jenis rumput laut yang dibudidayakan sebagian besar adalah Eucheuma cottonii karena harganya tergolong tinggi.

Per kilogram rumput laut dihargai Rp 5.000-6.000/kg untuk kondisi basah, Rp 17.000/kg kering asin, dan Rp 23.000/kg kering tawar. Namun permintaan tertinggi justru saat rumput laut masih basah di mana produksinya bisa mencapai 200.411 ton/tahun.

Saat ini, penjualan rumput laut masih mengandalkan pengepul untuk selanjutnya disalurkan ke pabrik-pabrik di berbagai kota. Diantaranya Sumenep, Pasuruan, Banyuwangi, Surabaya, dan Bali. “Kalau pabrik besar seperti yang di Bali mintanya basah karena punya quality control sendiri ditangani sendiri,” kata Ida Dwi Suryani Penyuluh Perikanan.

Ida menambahkan, rumput laut cottonii di ketiga desa tersebut umumnya dibudidayakan menggunakan metode rakit apung atau disebut sebagai ancak. Rakit dipilih karena dianggap paling sesuai dengan kondisi dasar perairan di sana yang berbatu dan berlumpur. Metode inipun telah jamak digunakan sejak tahun 1998 dan dilakukan secara turun temurun.

Dengan rakit, lokasi budidaya juga dapat disesuaikan dengan pasang surut air laut. Ketika pasang rakit akan diposisikan dekat ke darat, namun saat surut ditarik jauh mengikuti dalamnya laut. Cara ini untuk menjaga rakit agar tidak terbawa gelombang besar yang dapat menimbulkan kerugian.

Untuk memindah-mindahkan rakit, pembudidaya kerapkali membutuhkan tenaga tambahan baik dari sesama anggota kelompok maupun bukan. Mereka diberi upah Rp 30.000 per pekerjaan yang dilakukan. Aktivitas inipun memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.

Rakit sendiri berbentuk persegi panjang dan dibuat dari bambu dengan ukuran panjang lebar 9mx10m. Bagian dalamnya dibagi lagi menjadi 4 bagian, lalu setiap sudutnya diikat kuat menggunakan tali nilon. Kemudian rakit diberi jangkar atau pemberat agar tidak terbawa arus.

Pada bambu itulah membentang tali ris yang berisi ikatan-ikatan bibit rumput laut. Jumlahnya bisa mencapai 80 ris dengan total bibit sekitar 200 kg atau 2 kuintal. Dalam kurun waktu 32 hari pemeliharaan, rumput laut siap dipanen.

“Satu pembudidaya minimal punya 4 ancak, ada yg sampai 25. Kalau panen bagus 1 ancak bisa 3 kali lipat menghasilkan 600kg atau 6 kuintal,” kata Ida antusias.

Artinya, dalam sekali panen pembudidaya dengan kepemilikan minimal 4 ancak bisa meraup omzet belasan juta rupiah. Jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit dan menjanjikan untuk menunjang kehidupan.

Tingginya potensi budidaya rumput laut yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat didukung penuh oleh pemerintah pusat dan daerah agar semakin berkembang. Salah satunya, pelebaran dan perbaikan jalan berupa hotmix untuk memperlancar aktivitas usaha yang dijalankan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah menetapkan Desa Tanjung, Pagar Batu, dan Lobuk sebagai Kampung Budidaya Rumput Laut. Berbagai fasilitas disediakan mulai dari pendampingan usaha hingga permodalan melalui satuan kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan
 
 
 
More Berita
 
1 . DKP Kaltim Akan Cetak Kebun Rumput Laut di Bontang
  Senin, 18 Sep 2023-https://kaltim.antaranews.com - Terbaca 33 x
2 . Penelitian Bibit Lokal dan Kultur Jaringan
  Selasa, 12 Sep 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 55 x
3 . Nelayan Pulau Tidung Terima Bantuan Bibit Rumput Laut
  Selasa, 12 Sep 2023-https://m.beritajakarta.id - Terbaca 55 x
4 . Budidaya Rumput Laut Sacol
  Kamis, 07 Sep 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 69 x
5 . Tunggu Harga Lebih Baik, Petani Rumput Laut Di Lotim Lakukan Aksi Tunda Jual
  Senin, 04 Sep 2023-https://www.suarantb.com - Terbaca 95 x
6 . Budidaya Rumput Laut Gracillaria
  Kamis, 31 Aug 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 100 x
7 . Hasil Laut Indonesia Perlu Diperkuat Digitalisasi
  Senin, 28 Aug 2023-https://www.cnbcindonesia.com - Terbaca 100 x
 
 
 
More Litbang
 
1 . Pemuda di Lombok Hasilkan Biogas dari Rumput Laut dan Kotoran Sapi
  Senin, 18 Sep 2023 - https://www.beritasatu.com - Terbaca 30 x
2 . Menu Rumput Laut Dimasak Pakai Semut Rangrang Khas Paranggupito, Berani Coba?
  Selasa, 12 Sep 2023 - https://www.detik.com - Terbaca 54 x
3 . Rumput Laut Jadi Solusi Permasalahan Plastik, Ikut Dorong Ekonomi Biru
  Senin, 04 Sep 2023 - https://www.viva.co.id - Terbaca 75 x
4 . Garam Rumput Laut Rendah Natrium, Solusi Mengatasi Hipertensi di Indonesia
  Senin, 28 Aug 2023 - https://allfishnews.com - Terbaca 117 x
5 . Nikmatnya Rujak Engos-Engos, Makanan Khas Tuban dari Rumput Laut
  Rabu, 23 Aug 2023 - https://www.jatimhariini.co.id - Terbaca 116 x
6 . Pupuk Organik dari Rumput Laut Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Bantu Pengendalian Perubahan Iklim
  Selasa, 15 Aug 2023 - https://forestinsights.id - Terbaca 133 x
7 . Semua Jenis Rumput Laut Yang Ada Di Dunia
  Senin, 07 Aug 2023 - https://www.biotifor.or.id - Terbaca 138 x
 
 
Untitled Document
 
 
 
 
Team JaSuDa
Kerjasama Kami
Mitra Kami
Cara Pesan Produk
Berita | Litbang
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Info Harga RL
Galeri Photo
 
 
Statistik Website
Visitors 639,677  Kali
Member JaSuDa 10,549 Org
Buku Promosi 809  lihat
Konsultasi Online 2764  lihat
 
Jl Politeknik 14 Pintu Nol Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
 
 
 
PT. JARINGAN SUMBER DAYA (JaSuDa.nET)
All Rights Reserved. Created 2005, Revised 2022.
Asosiasi dengan SiPlanet Foundation dan Afiliasi dengan Posko UKM JaSuDa
Developed by Irsyadi Siradjuddin