![](images/imgberita/1631.jpg)
Pada 22 November 2023, Jasuda memfasilitasi Focus Group Discussion yang diadakan oleh UNIDO untuk membahas Pengembangan Rantai Nilai Budidaya Rumput Laut Ulva, Caulerpa, dan Sargassum. Peran Jasuda sebagai fasilitator memastikan suksesnya acara, termasuk kunjungan lapangan. Sebanyak 17 peserta hadir dalam FGD, dengan 2 di antaranya sebagai sumber daya, dan sisanya berasal dari berbagai instansi, termasuk Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Takalar, petani rumput laut dari Takalar dan Maros, serta BPBAP Kabupaten Takalar.
Dalam sesi FGD yang berlangsung, pembahasan mengenai pengembangan ketiga jenis rumput laut menjadi fokus utama. Diskusi tersebut menghasilkan pemahaman bahwa budidaya Ulva dapat dilakukan baik di tambak maupun di laut. Namun, sebelum memulai pengembangan budidaya Ulva, penting untuk memberikan pelatihan kepada petani yang memiliki minat dan antusiasme dalam mengembangkan budidaya rumput laut Ulva. Pelatihan ini melibatkan serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi hingga pendampingan dan hirilisasi.
Untuk menentukan lokasi budidaya di Takalar dan Maros, identifikasi titik lokasi perlu dilakukan dengan memperhatikan minat dan ketertarikan para pegiat di wilayah tersebut. Sementara itu, budidaya Caulerpa optimal dilakukan pada bulan Juni-Juli, dan saat ini masih terfokus pada penjualan lokal melalui pasar tradisional.
Adapun budidaya Sargassum di Sulawesi Selatan memiliki karakteristik daun kecil, namun permintaan tertinggi berasal dari yang memiliki daun besar. Dalam proses budidaya Sargassum, penanganan khusus diperlukan, termasuk perlindungan dari air tawar yang dapat mengubah warna rumput laut menjadi hitam. Lokasi budidaya Sargassum direkomendasikan di Ujung Parapa, Maros.
Peserta FGD Budidaya mengusulkan adanya lokasi pengembangan untuk ketiga jenis rumput laut di empat pesisir Kabupaten Maros, meliputi Kecamatan Marusu, Bontoa, Laut, dan Maros Baru. Solusi yang diajukan melibatkan:
1. Penyuluhan kepada penyuluh pemerintah dan sosialisasi-pendampingan kepada petani.
2. Pencarian petani yang tertarik dalam pengembangan budidaya rumput laut.
3. Kolaborasi antar pihak untuk menciptakan pasar yang berkelanjutan.
4. Perlu dilakukan penelitian mendalam terkait Caulerpa, Ulva, dan Sargassum.
5. Kontrol salinitas air menjadi kunci dalam pemeliharaan budidaya, dengan kisaran normal antara 28 hingga 32.