Tim JaSuDa melakukan monitoring terhadap penanaman rumput laut yang dilakukan di Desa Aeng Batu-batu dengan menggunakan metode tanam tube-net. Persiapan pada saat memulai penanaman, dilakukan pengisian bibit rumput laut jenis cottonii pada tube-net dengan berat 1200 gram.
Berselang dua minggu kemudian setelah penanaman, dilakukan monitoring untuk memantau proses pertumbuhan rumput laut pada tube-net tersebut. Berdasarkan dari hasil monitoring, didapati bahwa pertumbuhan pada tube-net tersebut mengalami perkembangan yang cukup baik.
Menurut salah satu Petani di Desa tersebut, rumput laut sudah mulai membaik dikarenakan cuaca sudah mulai mendukung. Walaupun hujan terus mengguyur dan membuat ombak menjadi besar, tidak menghalangi kami untuk tetap menanam.
Petani rumput laut di Desa tersebut menanam rumput laut mereka dengan tidak memakai pelampung pada tali bentangannya dan menenggelamkan tali bentangan mereka sedalam 60 cm. Hal tersebut mereka lakukan agar tali bentangannya tidak terkena langsung oleh ombak besar.
Adapun tantangan dalam menanam rumput laut menggunakan tube-net yaitu jaringnya mudah kotor, sehingga menutupi lubang jarring pada tube-net tersebut. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan rutin melakukan pemeliharaan pada tube-net agar rumput laut pada tube-net tersebut tetap dapat bertumbuh dengan baik.