Para petani rumput laut mengaku pasrah karena harga rumput laut semakin turun. Pasalnya, saat ini harga berkisar empat belas ribu tiap kilogram. Padahal, sebelumnya harga bahkan mencapai empat puluh ribu rupiah.
Salah satu lokasi di kota Baubau yang kini menjadi pusat kegiatan budidaya rumput laut adalah di pantai kaluku Bone-Bone. Di kawasan ini para petani rumput laut telah membangun pondok yang memadati lokasi pesisir pantai. Pondok ini digunakan untuk mengikat bibit dan lokasi penjemuran.
Mansur, salah seorang petani rumput laut mengaku tetap melaksanakan kegiatan budidaya meskipun harga terus menurun. Hal ini mengingat musim budidaya hanya saat teduh. Setelah itu akan datang musim barat dan seluruh kegiatan budidaya akan berhenti.
“Kita ini manfaatkan waktunya, karena musim teduh lagi. Makanya semua bekerja dan bangun pondok di pantai. Semoga setelah ini harga bisa naik lagi supaya kita bisa menambah penghasilan. Sekarang tinggal sekitar empat belas ribu,” kata Mansur.
Lokasi lain yang juga berada di pesisir pantai Baubau adalah di seputar Pantai Lakeba dan Kalampa. Disini para petani rumput laut juga rutin melaksanakan kegiatan budidaya saat musim tiba.
Bapak Majudin, seorang nelayan yang juga kini melakoni kegiatan budidaya rumput laut mengatakan, kegiatan budidaya sudah belasan tahun dijalaninya. Jika musim ombak, ia juga kerap melaut dan menjaring ikan di kawasan pesisir.
“Kalau saya sudah belasan tahun jadi nelayan, kalau musim teduh begini kita sambil budidaya rumput laut. Kalau musim ombak kita sesekali menangkap ikan dan pasang jaring,” kata Majudin Minggu (22/9/2024).
Kegiatan budidaya rumput laut ini dirasakan dapat membantu memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat. termasuk membuka lapangan kerja dadakan. Terutama bagi warga yang diberi kesempatan untuk mengikat bibit. Mereka mendapat upah dari pemilik rumput laut.
Lina Sari, seorang remaja yang tinggal di pesisir pantai mengaku setiap momen budidaya rumput laut mengisi waktu untuk menjadi pengikat bibit rumput laut. Dari kegiatan mengikat bibit ini ia mendapat tambahan penghasilan.
“Untuk biaya kita mengikat rumput laut dihitung setiap satu tali. Sesuai kesepakatan juga, dihitung berapa ribu satu tali tergantung masing masing pembudidaya. Bisa puluhan ribu sekali ikat,” kata Lina Sari.