Untitled Document
Senin , 20 Januari 2025 | L O G I N |    
  home kami produk jasa berita infoharga komunitas galery transaksi  
Untitled Document
   
M e d i a  
Berita
Litbang
Publikasi
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Port Data
 
   
 
 
 
Berita / Litbang
 
 
 
Enam Komoditas Perikanan-Kelautan Jadi Prioritas Hilirisasi
Rabu, 06 Nov 2024 - Sumber: https://www.kompas.id/ - Terbaca 1459 x - Baca: 20 Jan 2025
 
Pemerintah terus menggencarkan hilirisasi. Dari 28 komoditas yang akan diprioritaskan, enam komoditas di antaranya di sektor perikanan dan kelautan. Sejalan dengan upaya hilirisasi, pemerintah berencana merevitalisasi 78.123 hektar tambak di pantai utara Jawa.

Enam komoditas di sektor kelautan dan perikanan yang akan diprioritaskan untuk program hilirisasi selama periode 2024-2029, yakni udang, ikan tuna, tongkol dan cakalang (TTC), rajungan, dan tilapia. Ada pula rumput laut dan potensi dari lahan garam.

Wakil Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia Budhy Fantigo, Minggu (3/11/2024), menilai, belum ada peta jalan terkait hilirisasi komoditas strategis perikanan. Selama ini, hilirisasi perikanan berjalan alami dan sebagian besar dikelola pada skala industri.

Upaya mendorong program hilirisasi memerlukan keseimbangan aspek hulu-hilir. Maksudnya, penting untuk mengelola perikanan budidaya dan perikanan tangkap agar kompetitif sekaligus mengoptimalkan usaha-usaha pengolahan ikan yang sudah ada.

”Utamakan dulu mengembangkan usaha perikanan yang sudah ada agar lebih optimal dan berdaya saing,” katanya

Hilirisasi komoditas udang saat ini sudah mulai berjalan dalam bentuk produk-produk olahan. Komoditas rajungan umumnya baru diolah setengah jadi, dalam bentuk daging rajungan. Komoditas nila sebatas produk irisan daging (fillet) dengan kapasitas 11.000 ton per tahun.

Hilirisasi tuna, tongkol dan cakalang umumnya untuk bahan baku kualitas rendah, yakni untuk diolah menjadi tongkol kaleng dan tuna kaleng. Selama ini, ikan tuna kualitas premium lebih banyak diekspor dalam bentuk segar dan utuh karena nilai jual lebih tinggi. Sementara ikan-ikan segar kualitas rendah yang tidak terserap pasar domestik perlu didorong untuk hilirisasi.

Hilirisasi membutuhkan penguatan di sisi hulu agar terjadi keberlanjutan produksi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, beberapa waktu lalu, mengemukakan, hilirisasi membutuhkan penguatan di sisi hulu agar terjadi keberlanjutan produksi. Dengan demikian, utilitas pabrik pengolahan di sisi hilir bisa meningkat.

Untuk itu, pemerintah menargetkan revitalisasi tambak di sepanjang pantai utara Jawa seluas 78.123 hektar (ha) selama 2025-2029 agar pantura Jawa menjadi zona produktif perikanan. Revitalisasi tambak akan berlangsung di 4 provinsi dan 29 kabupaten/kota di pantai utara Jawa.

Dari 78.123 ha target revitalisasi, 13.000 ha tambak ditargetkan selesai pada 2026. Revitalisasi itu diharapkan mendorong antara lain produksi nila hingga 1,5 juta ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pengolahan skala industri.

”Kalau aspek hulu (produksi) tidak siap, maka pabrik akan tidak beroperasi optimal,” katanya dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.

Adapun komoditas udang sempat terganggu isu dumping ke pasar utama AS. Udang merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan dengan nilai ekspor rata-rata 1,7 miliar dollars AS sampai 2 miliar dollar AS.

Pemerintah menargetkan revitalisasi tambak di sepanjang pantai utara Jawa seluas 78.123 hektar (ha) selama 2025-2029 agar pantura Jawa menjadi zona produktif perikanan.

Sambil mendorong penyelesaian tuduhan dumping, pemerintah akan memacu produksi udang dengan membangun percontohan tambak udang terintegrasi di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pembangunan lahan produksi seluas 384 ha pada lahan total seluas 2.508 ha direncanakan menelan investasi Rp 7,5 triliun.

Budhy menambahkan, program hilirisasi perlu didukung perluasan pasar. Selama ini pertumbuhan pasar lokal cenderung lambat dan sangat bergantung pada kondisi perekonomian. Apabila produksi didorong besar-besaran, tetapi perluasan pasar tidak terbentuk, maka akan harga jual produk bakal anjlok dan memukul kontinuitas usaha produsen.

Sementara itu, hilirisasi rumput laut hingga kini masih menuai polemik. Kerancuan bahkan terjadi bahkan dari data produksi dan ekspor yang berbeda antara pemerintah dan pelaku usaha rumput laut.

Selama tahun 2023, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengklaim produksi rumput laut menembus 10 juta ton basah atau 1 juta ton kering. Akan tetapi, data yang dirilis Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menyebutkan produksi rumput laut basah 4 juta ton atau 400.000 ton kering, sementara 50 persen dari produk rumput laut kering diekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor rumput laut selama tahun 2023 tercatat 266.000 ton atau senilai 434 juta dollar AS. Sementara itu, bulan Januari-Agustus 2024, ekspor rumput laut tercatat 169.000 ton atau senilai 227 juta dollar AS.

Ketua Umum ARLI Safari Azis, mengemukakan, semua pihak perlu memahami bahwa Indonesia merupakan produsen rumput laut tropis dunia yang umumnya untuk diolah menjadi hidrokoloid seperti agar-agar dan karaginan. Ini berbeda dengan jenis rumput laut di perairan subtropis seperti Porphyra (nori) untuk makanan langsung.

Saat ini, porsi rumput laut di pasar global untuk makanan langsung sebanyak 70 persen, hidrokoloid sebanyak 15 persen, dan biostimulan sebanyak 3 persen.

”Kami mengutamakan produk rumput laut sebagai hidrokoloid yang sudah jelas bahan baku dan pasarnya. Jika produk biostimulan sudah ditrerima di pasar, tentu kita juga akan meningkatkan produksi dan daya saingnya,” kata Safari, Minggu.
 
 
 
More Berita
 
1 . POSKO Jasuda, Mitra Pengiriman Sample Rumput Laut Berkualitas Hingga Mancanegara
  Senin, 20 Jan 2025-Boedi Julianto, Irsyadi Siradjuddin & Irna Aswanti - Terbaca 12 x
2 . Alor Sukses Kembangkan Bibit Rumput Laut Unggul
  Rabu, 15 Jan 2025-https://www.rri.co.id/ - Terbaca 29 x
3 . Seleksi Kualitas Bibit Ulva
  Jumat, 10 Jan 2025-Boedi Julianto & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 42 x
4 . Tingkatkan Ekspor ke Malaysia MPHPI Kembangkan Plastik dari Rumput Laut
  Rabu, 08 Jan 2025-https://kaltim.tribunnews.com/ - Terbaca 59 x
5 . LOWONGAN KERJA FIELD ASSISTANT
  Kamis, 02 Jan 2025-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 73 x
6 . Smelter, Petaka bagi Petani Rumput Laut Bantaeng
  Senin, 30 Dec 2024-https://www.bollo.id/ - Terbaca 59 x
7 . Sosialisasi Penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP)
  Sabtu, 28 Dec 2024-Boedi Sardjana Julianto & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 61 x
 
 
 
More Litbang
 
1 . Es Wedang Jahe Kolagen Rumput Laut
  Rabu, 15 Jan 2025 - https://cookpad.com/ - Terbaca 25 x
2 . Menyulap Rumput Laut Menjadi Minuman Teh Berkhasiat
  Rabu, 08 Jan 2025 - https://pujatvaceh.com/ - Terbaca 59 x
3 . Keripik Rumput Laut
  Senin, 30 Dec 2024 - https://www.merdeka.com/ - Terbaca 65 x
4 . Manfaat skincare alami: Rumput laut dan habbatussauda untuk kulit sehat dan kinclong
  Selasa, 24 Dec 2024 - https://www.hops.id/ - Terbaca 159 x
5 . Biskuit Rumput Laut
  Senin, 16 Dec 2024 - https://www.lalaukan.com/ - Terbaca 145 x
6 . 3 Resep Sup Rumput Laut untuk Menghangatkan Perut Saat Hujan
  Kamis, 12 Dec 2024 - https://www.liputan6.com/ - Terbaca 168 x
7 . Tempura Nori / Tempura Rumput Laut
  Kamis, 05 Dec 2024 - https://cookpad.com/ - Terbaca 216 x
 
 
Untitled Document
 
 
 
 
Team JaSuDa
Kerjasama Kami
Mitra Kami
Cara Pesan Produk
Berita | Litbang
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Info Harga RL
Galeri Photo
 
 
Statistik Website
Visitors 1,411,956  Kali
Member JaSuDa 10,691 Org
Buku Promosi 809  lihat
Konsultasi Online 2764  lihat
 
Jl Politeknik 14 Pintu Nol Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
 
 
 
PT. JARINGAN SUMBER DAYA (JaSuDa.nET)
All Rights Reserved. Created 2005, Revised 2022. Hosted IDW
Asosiasi dengan SiPlanet Foundation dan Afiliasi dengan Posko UKM JaSuDa
Developed by Irsyadi Siradjuddin