
Memiliki luas lautan lebih kurang 209.654 kilometer, membuat Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) menyimpan potensi kelautan yang begitu besar.
Dengan geografis yang menjanjikan, sejumlah sektor kelautan di Lingga pun dapat digerakkan.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lingga tak tinggal diam dengan potensi alam ini.
Yakni dengan meningkatkan budidaya rumput laut jadi bisnis dan peluang bisnis potensial.
Dalam hal ini, DKP Lingga mendorong masyarakat yang berada di pesisir untuk melakukan budidaya rumput laut.
Seperti di Desa Pelakak dan Desa Lanjut misalnya.
Rencana besar pengembangan budidaya rumput laut ini, tentu saja memiliki alasan yang kuat.
Sebab pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan Lingga sebagai wilayah pengembangan budidaya rumput laut, seperti yang tertuang dalam surat keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 16 tahun 2022.
Kepala DKP Lingga Sutarman mengatakan, pengembangan budidaya rumput laut akan menjadi fokus pihaknya.
“Karena dinilai mampu meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Sutarman saat diwawancarai, Rabu (1/6/2022)
Ia mengungkapkan, untuk kawasan di perairan Desa Lanjut, pihaknya akan mencoba tahapan awal untuk menjadikan pusat kebun pembenihan rumput laut.
"Alhamdulillah, hari ini kita sudah kedatangan dari pihak investor untuk membantu khususnya nelayan-nelayan rumput laut untuk dipasarkan," ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan memberikan sosialisasi dan pelatihan yang menyasar ke kelompok budidaya.
Pihaknya pun akan berupaya untuk mengolah dan mengembangkan hasil budidaya rumput laut ini.
Seperti diketahui, minat pasar baik di dalam dan luar negeri terhadap rumput laut terus meningkat dan secara umum.
Setidaknya ada tiga jenis rumput laut yang ada di sepanjang pesisir Kepri. Yakni jenis Eucheuma Cottoni, Spinosiun dan Sargasum yang saat ini menjadi primadona pasar luar negeri.