
Sering lihat dan makan Rumput Laut yang ada di es campur/es buah kan? Nah Rumput Laut tersebut bisa dijadikan bahan utama pembuatan sabun organik loh. Mahasiswi Ilmu Kelautan yaitu Puspa Kapinangasih dan Wanda Laras Farahdita yang didampingi oleh dosen lapangan Jazimatul Husna, S. IP., M.IP. mampu mengolah Rumput Laut menjadi sabun dan bermanfaat untuk cuci tangan ataupun untuk mandi.
Banyaknya Rumput Laut dipasaran memunculkan adanya inovasi ini, terlebih lagi sekarang sedang ada wabah pandemi Covid-19 yang mewajibkan kita untuk selalu bersih dan cuci tangan setiap selesai berkegiatan. Hal ini didukung oleh adanya kegiatan KKN Universitas Diponegoro dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" dihalaman kampungnya masing - masing.
Sabun dari Rumput Laut jenis Kappaphycus alvarezii ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan sabun pada umumnya yaitu lebih lembut dan pastinya semua bahan adalah bahan alami tidak menggunakan bahan kimia, sehingga cocok bagi yang memiliki kulit sensitif. Selain itu manfaat lainnya dapat digunakan sebagai anti bacterial.
Cara membuatnya pun terbilang cukup mudah hanya dengan mencampurkan Rumput Laut yang sudah menjadi gel dengan bahan lainnya yaitu NaOH (untuk sabun batang) atau KOH (untuk sabun cair) dan minyak sayur, minyak kelapa serta minyak zaitun yang kemudian di mixer dan di diamkan. Semua alat bahan mudah didapatkan dan pasti ada dirumah, maka dari itu diharapkan setiap warga memiliki keinginan untuk membuat sabun sendiri sehingga lebih terjangkau dan dapat mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat.
Namun, setelah sabun dibuat tidak dapat langsung digunakan, tunggu 2-4 minggu proses saponifikasi sempurna dan sabun pun dapat digunakan. Apabila ingin berkreasi dengan sabun ini dapat ditambahkan beberapa parfum atau oil supaya wanginya dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Tidak hanya sabun batang, tapi juga bisa dijadikan sabun cair.