
SIDOARJO - Usaha budidaya rumput laut terus menggeliat seiring meningkatnya kebutuhan bahan baku sejumlah industri.
Termasuk industri pengolahan makanan, farmasi, tekstil dan sebagainya.
Budidadaya rumput laut terus berkembang di berbagai wilayah pantai di Indonesia.
Bahkan rumput laut juga bergeliat di tambak, khususnya Gracilaria yang sedang trend di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Prospek budidaya rumput laut juga semakin bagus seiring upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi sekarang ini,” kata Indra Widyadharma, Dirut PT Asia Sejahtera Mina, perusahaan yang bergerak di bisnis rumput laut di Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (23/7/2022).
Melihat peluang itu, perusahaan yang berpusat di Waru inipun sedang melakukan sejumlah terobosan.
Termasuk menambah sasaran ekspansi suplai ke Indonesia Timur dan mengembangkan produk-produk turunan rumput laut menjadi agar-agar, tepung, dan sebagainya.
“Kami juga terus berusaha menambah resi gudang di daerah sumber rumput laut. Tujuannya agar petani bisa meningkatkan kualitas produknya sehingga mendapat nilai jual yang lebih baik,” urainya.
Ditanya tentang kinerja perseroan, disebut bahwa penjualan sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 329, 6 M meningkat dibanding 2022 sebesar Rp 329,4 M.
Laba bersihnya sebesar Rp 1,6 M meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp 764, 6 M.
“Sepanjang Januari hingga Juni 2022, laba bersihnya mencapai Rp 6,6 M. Lebih banyak dibanding tahun lalu di periode sama sebesar Rp 4,4 M,” urainya.
Kendati demikian volume penjualan terhitung menurun.
Periode Januari - Juni 2021 sebanyak 10.000 ton, sementara periode sama tahun ini di kisaran 9.000 ton.
“Turunnya volume penjualan itu terjadi karena cuaca dan beberapa kendala lain. Namun, meski volumenya turun nilainya meningkat karena ada peningkatan harga komoditas,” ungkap Indra.
Sepanjang tahun ini, pihaknya mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan penjualan.
Bahkan ditargetkan bisa naik sampai 10 persen untuk penjualan di pasar domestik maupun pasar internasional.