
Meskipun wilayah pesisir Indonesia kaya akan kekayaan alam dan jasa lingkungan, seperti minyak dan gas, mineral, perikanan, ekosistem terumbu karang dan mangrove, serta pariwisata, pemanfaatan sumber daya hayati dan jasa-jasa lingkungan di kawasan tersebut masih terbilang rendah. Namun, rumput laut menjadi salah satu komoditas budidaya laut yang menjanjikan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pantai. Rumput laut juga telah diekspor ke lebih dari 30 negara dan menjadi salah satu komoditas perdagangan internasional. Wilayah pesisir Indonesia memiliki potensi sumber daya hayati pesisir dan laut yang sangat besar, dengan 17.508 pulau dan panjang pantai sekitar 81.000 km serta luas laut mencapai 5,8 juta km.
Menurut Utojo at al (2007) bahwa penggunaan rumput laut dalam berbagai industri seperti kosmetik, makanan, obat-obatan, dan industri lainnya memberikan nilai ekonomis yang signifikan. Karena meningkatnya permintaan pasar akan rumput laut, maka dibutuhkan produksi rumput laut hasil budidaya yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Adapun beberapa kelompok rumput laut yang dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis.
1. Gracilia sp dan Gelidium sp
Gracilaria sp. adalah sejenis alga laut yang termasuk dalam kelas alga merah. Karakteristik umum dari alga ini mencakup pertumbuhan bercabang dengan pola percabangan yang tidak teratur, thalus yang pipih atau silindris, ujung yang cenderung meruncing, permukaan halus, serta memiliki garis tengah berkisar antara 0,5 hingga 4 mm dan panjang hingga 30 cm.
Menurut Prahastha (2010), Gracilaria sp. adalah jenis alga phytobenthic yang melekat pada substrat padat seperti karang mati, batuan, kayu, kulit kerang, atau bahkan substrat berlumpur dan berpasir. Alga ini tumbuh membentuk rumpun yang lebat dan berbelit-belit, dan berkembang biak melalui cara seksual maupun aseksual.
Salah satu jenis Rhodophyta yang dikenal sebagai rumput laut Gelidium sp. memiliki warna merah yang disebabkan oleh pigmen. Kebanyakan rumput laut merah hidup di laut tropis, tetapi ada beberapa yang hidup di air tawar dingin dengan aliran deras dan air payau. Gelidium sp. dapat ditemukan di kedalaman laut yang dalam dan memiliki ukuran thallus sekitar 20 cm panjang dan 1,5 mm lebar dengan warna yang bervariasi.
Organ reproduksi dari Gelidium sp. berukuran makroskopis dan memiliki karakteristik khusus seperti osteolo pada sistokarp dan pembelahan krusiat atau tetrahedral pada tetraspora. Gelidium sp. termasuk dalam kingdom Archaeplastida yang merupakan hasil dari peristiwa endosimbiotik di mana sel-sel sederhana atau bagian dari sel bergabung untuk membentuk sel baru.
Sementara itu, Gracilaria sp. adalah jenis rumput laut lain yang banyak digunakan sebagai bahan agar-agar yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti kosmetik, farmasi, dan makanan seperti mie kering rumput laut. Rumput laut Gelidium sp. juga memiliki kandungan serat pangan yang dapat meningkatkan nilai gizi makanan dan diaplikasikan sebagai produk minuman berserat. Selain itu, Gelidium sp. juga dapat dijadikan bahan pembuatan kertas alga merah.
Produk Olahan Rumput Laut Spesies Gracilia sp dan Gelidium sp
Kedua spesies rumput laut tersebut lebih cocok diolah menjadi agar agar. Agar agar dari rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer, kertas foto, pelapis, gelling agent, dalam bidang Farmasi dan agarose yang digunakan dalam praktikum. Berikut adalah jenis jenis produk yang dihasilkan.
2. Eucheuma sp
Rumput laut spesies Eucheuma sp. Banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang di masyarakat, di antaranya sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti potassium dan hormone seperti auxin dan citokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah, bahan pengental (thinkener), pembentuk gel, pengemulsi dan pengimbang (stabilisator) pada industri makanan, pasta gigi, farmasi, kosmetik, tekstil, cat, karet, dan kertas. Selain itu Euchema sp dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan makanan tambahan berupa agar (Nindyaning, 2009).
Rumput laut (Eucheuma sp.) adalah salah satu komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Disamping permintaan pasar yang tinggi, Indonesia mempunyai sumberdaya yang cukup besar baik yang alami maupun untuk budidaya. Rumput laut Eucheuma sp. dapat diolah menjadi karagenan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Karagenan adalah senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida rantai panjang dan diekstraksi dari rumput laut jenis karaginofit. Karagenan banyak digunakan pada industri pangan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Karaginan memiliki peranan yang sangat penting sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi. Karagenan memiliki kemampuan untuk membentuk gel secara thermoreversible atau larutan kental jika ditambahkan ke dalam larutan garam sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, pengental, dan bahan penstabil di berbagai industri seperti pangan, farmasi, kosmetik, percetakan, dan tekstil (Van de Velde et al., 2002; Campo et al., 2009).
Produk Olahan Rumput Laut Spesies Eucheuma sp
Rumput laut Eucheuma spinosum merupakan termasuk kelompok penghasil karaginan (berupa garam sodium, kalsium dan potasium dari senyawa polisakarida sulfat asam karaginat) yang disebut karaginofit. Umumnya, karagenan terkandung dalam produk vegan dan vegetarian. Karena dibuat dari rumput laut, karagenan sering dicampurkan sebagai pengganti gelatin yang terbuat dari hewan. Karaginan memiliki peranan yang sangat penting sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi.
3. Sargasum sp dan Turbinaria
Sargassum sp adalah jenis rumput laut cokelat yang dapat tumbuh hingga mencapai 2 meter di bawah permukaan laut. Jenis rumput laut ini terkenal karena membentuk “lautan rumput laut” di Samudra Atlantik Utara yang dikenal sebagai Sargasso Sea.
Turbinaria adalah jenis rumput laut cokelat yang biasanya ditemukan di perairan yang lebih hangat, seperti di daerah tropis dan subtropis. Turbinaria tumbuh hingga mencapai 30 cm dan dapat membentuk terumbu karang.
Produk Olahan Rumput Laut Spesies Sargasum sp dan Turbinaria
Jenis rumput laut Sargasum sp dan Turbinaria merupakan jenis rumput laut yang menghasilkan alginat dan asam alginat yang memiliki banyak manfaat.
Alginat adalah polisakarida alami yang terutama ditemukan dalam dinding sel alga cokelat seperti kelp dan rumput laut. Alginat memiliki banyak kegunaan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik karena sifatnya yang unik, termasuk kemampuan untuk membentuk gel yang kuat ketika dicampur dengan cairan.
Asam alginat adalah bentuk asam dari alginat. Ketika alginat diekstraksi dari alga cokelat, ia berada dalam bentuk garam natrium. Namun, dengan menambahkan asam ke alginat, garam natrium dapat diubah menjadi asam alginat. Asam alginat adalah polimer yang terdiri dari unit-unit guluronat dan manuronat, dan memiliki sifat yang mirip dengan alginat.
Asam alginat banyak digunakan sebagai bahan pengikat dan pengental dalam produk makanan, seperti es krim, saus, dan selai. Selain itu, asam alginat juga digunakan dalam pembuatan produk farmasi dan kosmetik, seperti krim dan lotion karena kemampuannya untuk membentuk gel dan memberikan tekstur yang baik. Asam alginat juga digunakan dalam industri pengolahan minyak dan gas sebagai agen pemecah busa dan dalam bidang kedokteran gigi sebagai bahan pengisi dan pengikat gigi palsu.
.
Junianto1, Halyda Aulia Wildah2, Rizky Fitriawati2, Louise David Haganta2, Muhammad Sabiq Syakir2 dan Ayuni Nasrunnisa2
1.) Staff Dosen Departemen Perikanan Unpad
2.) Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad