
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk memisahkan atau mengisolasi bagian dari tanaman seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, tunas dan sebagainya) serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali (secara in vitro) dan aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat berkembang dalam jumlah banyak.
Rumput laut adalah salah satu komoditas unggulan sektor perikanan yang produksinya terus ditargetkan meningkat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun, dengan berjalannya budidaya rumput laut di lapangan sering kali mengalami banyak tantangan dan hambatan. Seperti, serangan penyakit, perubahan cuaca, dan tidak stabilnya ketersediaan benih kerap jadi masalah umum yang sering ditemui.
Maka dari itu, KKP mengusung rencana dengan penyediaan bibit rumput laut dengan menggunakan metode kultur jaringan. Dengan diterapkannya metode seperti ini, dapat dinilai untuk meningkatkan kualitas rumput laut.
Saat ini, KKP telah membuat enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai pusat penghasil bibit rumput laut kultur jaringan, antara lain Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dan Lombok, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, serta Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo dan Takalar.
Dilansir dari beberapa referensi, keunggulan dari bibit kultur jaringan ini sebagai berikut.
1. Ketersediaan stabil
Bibit rumput laut yang dihasilkan secara konvensional sangat bergantung pada kondisi cuaca dan curah hujan. Curah hujan yang tinggi memiliki imbas pada aliran air dari sungai menuju laut yang dapat mengurangi kadar salinitas.
2. Berkualitas baik
Secara konsep, metode kultur jaringan yang menumbuhkan individu baru dari potongan jaringan akan menghasilkan bibit yang bersifat sama persis dengan induknya. Metode ini memungkinkan untuk mendapatkan bibit berkualitas sesuai dengan induknya dan membawa sifat-sifat bagus yang diinginkan.
3. Hasil panen lebih menguntungkan
Keunggulan selanjutnya dari penggunaan bibit kultur jaringan adalah produktivitas atau hasil panen yang lebih tinggi dibanding bibit biasa.
Selain itu juga, adapun kelemahan dari bibit kultur jaringan ini adalah sebagai berikut.
1. Membutuhkan biaya operasional dan fasilitas produksi yang mahal
2. Membutuhkan tenaga kerja yang khusus dan terampil
3. Harga bibit kultur jaringan lebih mahal
Berdasarkan dari penjelasan di atas, maka dari itu diharapkan KKP dapat terus mengusung inovasi terkait pengembangan budidaya rumput laut dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar mendapatkan edukasi seputar pengembangan budidaya rumput laut, sehingga dapat menghasilkan kualitas rumput laut yang baik.