
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memfasilitasi investasi untuk hilirisasi rumput laut dalam proyek percontohan (Modelling) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, hilirisasi rumput laut perlu dilakukan mengingat komoditas tersebut memiliki banyak produk turunan yang dapat dikembangkan untuk memberikan nilai tambah.
"Modelling dulu, kita mulai dari Wakatobi," kata Budi di Kantor KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Budi mengatakan, saat ini, komposisi ekspor rumput laut di Indonesia didominasi dalam bentuk olahan kering yaitu sebesar 80 persen. Sementara, nilai ekspor rumput laut dalam bentuk olahan hanya 20 persen.
Ia juga mengatakan, kontribusi ekspor rumput laut Indonesia untuk dunia tercatat 16,4 persen.
"Ini kalau kita tinggkatkan (rumput laut dalam) pengolahan di dalam itu maka nilai tambah akan jauh lebih tinggi," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Budi mengatakan, pihaknya tengah menjaring sejumlah investor yang berpotensi berinvestasi rumput laut di Wakatobi.
"Kita sedang menjaring dalam langkah-langkah ini karena kita perlu kehati-hatian penuh kesiapan. Kami buka komunikasi dengan sekian investor terkait potensi yang akan dikembangkan di sana dan itu dalam pembahasan mungkin dalam waktu dekat bisa disampaikan," ucap dia.
Dikutip Kontan.co.id, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana mengembangkan proyek modelling budidaya rumput laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan luas sekitar 400 hektare.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, proyek tersebut akan direalisasikan tahun 2023 ini.