Untitled Document
Kamis , 21 September 2023 | L O G I N |    
  home kami produk jasa berita infoharga komunitas galery transaksi  
Untitled Document
   
M e d i a  
Berita
Litbang
Publikasi
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Port Data
 
   
 
 
 
Berita / Litbang
 
 
 
Menu Rumput Laut Dimasak Pakai Semut Rangrang Khas Paranggupito, Berani Coba?
Selasa, 12 Sep 2023 - Sumber: https://www.detik.com - Terbaca 53 x - Baca: 19 Sep 2023
 
Wonogiri - Kabupaten Wonogiri bagian selatan mempunyai masakan khas bernama tetelan karangan. Uniknya kuliner itu dimasak dengan semut rangrang.

Tetalan karangan merupakan kuliner dengan bahan yang berasal dari laut. Wilayah di Wonogiri yang mempunyai kawasan pantai adalah Kecamatan Paranggupito.

Salah satu penjual tetelan karangan adalah Widi, warga Dusun Kajor, Desa Sambiharjo, Kecamatan Paranggupito. Ia mengatakan makanan laut ini sudah ada sejak lama dan digemari masyarakat setempat.

"Karangan itu rumput laut. Karena rumput laut itu berada di sekitar batu karang. Sehingga orang sini menyebutnya karangan," kata dia kepada wartawan, Jumat (8/9).

Menurutnya, cara memasak tetelan karangan tidak ribet alias sederhana. Pertama, karangan direbus dengan asam jawa, semut rangrang, blimbing wuluh, bawang merah, bawang putih, kelapa parut, garam, gula, dan penyedap rasa.

Saat direbus rumput laut mengeluarkan sesuatu seperti pati. Setelah air agak mengering, tetelan diangkat. Kemudian baru dicetak.

Ia mengatakan, dalam satu panci berukuran sedang, semut rangrang yang dibutuhkan sekitar satu genggam tangan. Saat matang, semut rangrang sudah hancur dan tidak terlihat pada makanan tetelan karangan.

"Semut rangrang ini agar karangan empuk. Semut dicampur blimbing wuluh untuk menghilangkan amis air laut. Jadi tidak ada rasa semutnya. Kalau tekstur tetelannya seperti jenang dodol, kenyal," jelasnya.

Widi mengatakan, rasa tetelan karangan gurih dan teksturnya kenyal. Biasanya makanan ini cocok dimakan dengan nasi hangat dan sambal bawang.

Ia menerangkan, ada beberapa jenis karangan yang bisa digunakan untuk membuat tetelan. Jenis karangan di pantai Paranggupito berdasarkan habitatnya dari pinggir laut ke tengah adalah grendel (ranten), kinjeng, agar merah dan agar hijau.

"Yang paling umum digunakan kinjeng. Sebab kinjeng memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasanya lebih gurih," jelas Widi.

Meski mudah memasak, kata Widi, karangan baru bisa dipanen saat kemarau atau air susut. Sebab untuk mengambil karangan harus menyeberang pantai dan menuruni tebing curam. Sangat berisiko jika mengambil karangan saat air pasang.

Selama ini, ia mencari karangan tidak jauh dari muara sumber air Banyutowo Paranggupito. Tepatnya di kawasan Watu Miring Ngeblakan.

Widi menjual tetelan karangan dengan harga Rp 3.000 per biji. Selain itu, mereka juga menjual karangan dalam bentuk mentah basah dengan harga Rp 4.000 per plastik. Sedangkan untuk karangan kering sebesar Rp 2.000 per kilogram.

"Kami sering menerima pesanan tetelan karangan, mentah maupun matang. Tetelan karangan matang bisa bertahan beberapa hari di kulkas," kata Widi.

Widi menambahkan, kuliner unik ini tidak dijual di warung-warung. Tetapi dijual di rumah-rumah warga di sekitar pantai yang membuat.

"Ya adanya di Paranggupito saja. Yang buat itu jarang. Karena lama dan cari semutnya susah. Selain itu cari rumput lautnya tidak semua orang berani, karena melawan ombak," kata Widi.
 
 
 
More Berita
 
1 . DKP Kaltim Akan Cetak Kebun Rumput Laut di Bontang
  Senin, 18 Sep 2023-https://kaltim.antaranews.com - Terbaca 32 x
2 . Penelitian Bibit Lokal dan Kultur Jaringan
  Selasa, 12 Sep 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 55 x
3 . Nelayan Pulau Tidung Terima Bantuan Bibit Rumput Laut
  Selasa, 12 Sep 2023-https://m.beritajakarta.id - Terbaca 55 x
4 . Budidaya Rumput Laut Sacol
  Kamis, 07 Sep 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 68 x
5 . Tunggu Harga Lebih Baik, Petani Rumput Laut Di Lotim Lakukan Aksi Tunda Jual
  Senin, 04 Sep 2023-https://www.suarantb.com - Terbaca 94 x
6 . Budidaya Rumput Laut Gracillaria
  Kamis, 31 Aug 2023-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 100 x
7 . Hasil Laut Indonesia Perlu Diperkuat Digitalisasi
  Senin, 28 Aug 2023-https://www.cnbcindonesia.com - Terbaca 98 x
 
 
 
More Litbang
 
1 . Pemuda di Lombok Hasilkan Biogas dari Rumput Laut dan Kotoran Sapi
  Senin, 18 Sep 2023 - https://www.beritasatu.com - Terbaca 29 x
2 . Rumput Laut Jadi Solusi Permasalahan Plastik, Ikut Dorong Ekonomi Biru
  Senin, 04 Sep 2023 - https://www.viva.co.id - Terbaca 74 x
3 . Garam Rumput Laut Rendah Natrium, Solusi Mengatasi Hipertensi di Indonesia
  Senin, 28 Aug 2023 - https://allfishnews.com - Terbaca 116 x
4 . Nikmatnya Rujak Engos-Engos, Makanan Khas Tuban dari Rumput Laut
  Rabu, 23 Aug 2023 - https://www.jatimhariini.co.id - Terbaca 115 x
5 . Pupuk Organik dari Rumput Laut Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Bantu Pengendalian Perubahan Iklim
  Selasa, 15 Aug 2023 - https://forestinsights.id - Terbaca 133 x
6 . Semua Jenis Rumput Laut Yang Ada Di Dunia
  Senin, 07 Aug 2023 - https://www.biotifor.or.id - Terbaca 138 x
7 . Riset Penyempurnaan Limbah Pabrik Rumput Laut, BRIN Jalin Kerjasama dengan Industri
  Rabu, 02 Aug 2023 - https://www.brin.go.id - Terbaca 148 x
 
 
Untitled Document
 
 
 
 
Team JaSuDa
Kerjasama Kami
Mitra Kami
Cara Pesan Produk
Berita | Litbang
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Info Harga RL
Galeri Photo
 
 
Statistik Website
Visitors 639,664  Kali
Member JaSuDa 10,549 Org
Buku Promosi 809  lihat
Konsultasi Online 2764  lihat
 
Jl Politeknik 14 Pintu Nol Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
 
 
 
PT. JARINGAN SUMBER DAYA (JaSuDa.nET)
All Rights Reserved. Created 2005, Revised 2022.
Asosiasi dengan SiPlanet Foundation dan Afiliasi dengan Posko UKM JaSuDa
Developed by Irsyadi Siradjuddin