Galesong, 19 Oktober 2023 Tim JaSuDa melakukan monitoring dan sampling pada penelitian bibit rumput laut. Penelitian tersebut dilakukan sebanyak tiga siklus dan telah dilakukan proses panen untuk siklus pertama.
Selama monitoring siklus pertama, pertumbuhan rumput laut kurang baik, mulai dari banyaknya yang jatuh dari tali pengikatnya, beberapa bibit yang kotor dikarenakan kerang dan lumpur, serta terkenanya ice-ice. Hal-hal tersebut terjadi pada siklus pertama dikarenakan kondisi cuaca saat itu sangat panas, sehingga mengakibatkan situasi tersebut terjadi.
Namun, setelah dilakukan monitoring untuk siklus kedua, tim JaSuDa mendapati pertumbuhan rumput laut cottonii yang lebih baik dibandingkan dengan siklus pertama. Menurut petani yang berpartisipasi pada penelitian tersebut, rumput laut sudah mulai membaik dikarenakan cuaca sudah tidak terlalu panas. Petani tersebut juga mengatakan bahwa sudah tiga hari langit mendung sehingga membuat suhu pada air laut tidak terlalu panas
Kondisi rumput laut cottonii saat ini begitu baik, mulai dari kurangnya yang jatuh dari tali pengikatnya, tidak ada ice-ice dan juga tidak ada kotoran pada rumput laut tersebut. Melihat kondisi tersebut yang di mana akan memasuki musim hujan, beberapa petani di Desa Aeng Batu-Batu kembali menurunkan tali mereka dan bahkan ada yang membuat lahan baru dikarenakan musim sudah mulai mendukung untuk kembali menanam rumput laut jenis cottonii