
Setelah periode penurunan yang cukup panjang, harga komoditas rumput laut kering jenis cottonii di beberapa wilayah Sulawesi Selatan akhirnya menunjukkan tanda-tanda pulih. Berdasarkan data terbaru dari tim JaSuDa, rata-rata harga rumput laut cottonii di beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Kabupaten Takalar mencatat harga sebesar Rp. 15.200 per kg, diikuti oleh Kota Makassar dengan harga gudang mencapai Rp. 17.500 per kg. Sementara itu, harga di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Maros, Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu Timur, dan Kota Palopo juga menunjukkan peningkatan yang beragam, menciptakan optimisme baru bagi para petani rumput laut di daerah tersebut.
Harga rumput laut cottonii di berbagai wilayah di Sulawesi Selatan menunjukkan variasi yang signifikan. Di Kabupaten Jeneponto, harga rata-ratanya adalah Rp. 13.800 per kg, sementara di Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bone masing-masing berkisar antara Rp. 15.000 dan Rp. 14.500 per kg. Di sisi lain, Kabupaten Bulukumba menampilkan harga lebih rendah, yaitu sekitar Rp. 13.750 per kg. Selain itu, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Maros, Kabupaten Luwu Timur, dan Kota Palopo juga bersaing dengan harga masing-masing sekitar Rp. 14.357, Rp. 13.000, Rp. 14.000, dan Rp. 14.750 per kg.
Variasi harga yang signifikan di antara daerah-daerah ini menunjukkan bahwa pasar rumput laut di Sulawesi Selatan menampilkan keragaman yang menarik. Hal ini memberikan peluang bagi para pelaku industri untuk mengoptimalkan potensi dan persaingan di pasar.
Sementara harga mulai naik, penting bagi para pelaku industri dan petani untuk mempertahankan standar kualitas yang tinggi. Kadar air rumput laut kering menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Kisaran kadar air rumput laut kering berkisar 35 – 38%, sedangkan kadar kotor maksimal 3%. Kualitas yang lebih baik bukan hanya akan meningkatkan daya tarik bagi para pengusaha, tetapi juga akan memastikan pendapatan yang berkelanjutan bagi para petani.
Menjaga stabilitas harga menjadi kunci utama. Dengan memperbaiki kualitas produk, para pelaku industri dapat mengantisipasi fluktuasi harga yang tidak terduga, serta memperkuat posisi pasar mereka di tengah perubahan yang terus terjadi dalam industri rumput laut global.