Pada 28 dan 30 November 2023, Jasuda menjadi fasilitator dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan oleh UNIDO di Surabaya, Jawa Timur. Diskusi tersebut bertujuan untuk menggali dua aspek penting, yaitu Pengembangan Industri Rumput Laut dan Produk Baru, serta Pengembangan Rantai Nilai Udang dari Tambak Tradisional Plus. FGD ini menjadi wadah bagi para peserta untuk berbagi ide dan pemikiran dalam upaya meningkatkan industri rumput laut dan udang di Indonesia.
UNIDO mengundang Petambak Udang Tradisional, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, ASTRULI, dan perusahaan swasta lain yang terlibat dalam sektor yang relevan.
Berdasarkan hasil dari FGD pertama yang membahas Pengembangan Rantai Nilai Udang dari Tambak Tradisional Plus, rencana pengembangan akan dilaksanakan di beberapa lokasi strategis, antara lain Desa Tanggulrejo (Gresik) dan SMK Kelautan dan Perikanan Puger (Jember), Desa Kedung Peluk (Kecamatan Candi), Desa Sawohan (Kecamatan Buduran), serta Desa Ujung Pangkah (Gresik).
Pertama, Desa Tanggulrejo menjadi lokasi piloting dengan tiga lokasi yang tersedia, terdiri dari dua lokasi kering dan satu lokasi dengan air. Total luas keseluruhan mencapai 140 HA, dengan ketersediaan fasilitas listrik, sumber air asin, dan air tawar (dengan masa keberlanjutan satu bulan). Ada tiga pembudidaya yang siap berkontribusi dalam proyek piloting tersebut.
Kedua, SMK Kelautan dan Perikanan Puger Jember, Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas menjadi lokasi piloting dengan total luas lahan 2,4 HA, dan perkiraan dampak melibatkan sekitar 50 HA karena hampir semua lahan di lokasi tersebut merupakan tambak tradisional. Ketiga, Desa Kedung Peluk, Kecamatan Candi, menjadi lokasi piloting dengan luas lahan mencapai 6 HA.
Lokasi piloting keempat terletak di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, dengan luas lahan mencapai 9 HA. Sedangkan, lokasi piloting terakhir berada di Desa Ujung Pangkah (Gresik) dengan luas lahan sekitar 3 HA dan dilengkapi dengan tambak udang air tawar.
Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan tambak udang tradisional adalah bahwa meskipun para petambak dan lokasi lainnya memiliki potensi besar, namun mereka kesulitan menemukan inovasi untuk mengembangkan tambak udang tradisional plus mereka.
Sebagai solusi, UNIDO saat ini tengah merancang Shrimp School yang bertujuan untuk memberdayakan petambak tradisional. Selain itu, peserta FGD Udang memberikan berbagai saran dan masukan kepada pemerintah setempat untuk mendukung pengembangan tambak udang tradisional plus mereka.
Adapun dukungan tersebut:
1. Dukungan fasilitas laboratorium dan hatchery
2. Dukungan kajian ilmiah untuk membantu pengembangan tambak udang dikarenakan masing-masing lokasi pasti kebutuhannya berbeda.
3. Dukungan dari penyuluh untuk setiap kabupaten
4. Permintaan special price mengenai bibit (Lokasi Gresik dan Jember)
Dalam hasil FGD kedua yang membahas Pengembangan Industri Rumput Laut dan Produk-produk Baru, ASTRULI memberikan masukan yang mencakup kebutuhan mereka akan dukungan ESG agar mereka dapat mengembangkan produk dengan menggunakan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan.
Selain dukungan tersebut, ASTRULI juga mengungkapkan harapannya untuk mendapatkan bantuan dari ahli atau konsultan guna memudahkan proses pengembangan produk. Saat ini, mereka menghadapi tantangan dalam mencari informan untuk melakukan uji coba produk mereka. Selain itu, ASTRULI berharap adanya dukungan laboratorium dari BRIN untuk membantu dalam formulasi produk mereka.