Untitled Document
Senin , 07 Oktober 2024 | L O G I N |    
  home kami produk jasa berita infoharga komunitas galery transaksi  
Untitled Document
   
M e d i a  
Berita
Litbang
Publikasi
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Port Data
 
   
 
 
 
Berita / Litbang
 
 
 
Pakar IPB: Rumput Laut Indonesia Bisa Diolah Jadi Gula hingga Bioetanol
Selasa, 06 Feb 2024 - Sumber: https://www.kompas.com/ - Terbaca 1593 x - Baca: 07 Oct 2024
 
Kekayaan laut Indonesia, membuat negara ini menjadi negara yang memproduksi rumput laut cottonii terbesar di dunia.

Selain rumput laut cottoni, Indonesia ternyata juga menjadi pengimpor terbesar produk olahan rumput laut terutama produk karaginan. Seharusnya, Indonesia justru menjadi leader untuk industri rumput laut dan turunannya terutama untuk jenis cottonii.

Di Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Uju mengatakan limbah padat karaginan (pengolahan refined carrageen) dapat diolah menjadi biosugar dan bioethanol.

Menurutnya, limbah padat karaginan ini memiliki kadar lignin yang lebih rendah serta kadar selulosa 34 persen.

Kadar ini mendekati kadar biomassa tanaman darat sehingga bisa dikonversi atau diubah menjadi biosugar (glukosa) dan bioethanol.

“Kami memanfaatkan teknologi pretreatment ionic liquid [Hpy][Cl] untuk mengkonversi selulosa limbah padat karaginan menjadi gula yang cepat, efisien dan lebih ramah lingkungan," ujarnya dilansir dari laman IPB University.

Ia mengatakan, pengolahan limbah padat karaginan menjadi bioetanol juga memiliki nilai konversi yang tinggi dengan biaya produksi yang bersaing dengan bioetanol berbahan baku tebu dan dari jenis pati-patian.

Prof Uju mengenalkan pendekatan biorefinery atau kegiatan pengolahan industri untuk mengembangkan potensi dan pemanfaatan rumput laut carrageenophyte cottonii.

“Rumput laut Kappaphycus (cottonii) selain dapat menghasilkan karaginan juga dapat menghasilkan bahan-bahan biokimia lainnya. Yakni pigmen fikoeritrin, selulosa, pupuk, bioetanol, gula serta produk biokimia lainnya yang memiliki nilai jual dan nilai tambah yang tinggi untuk industri pengolahan karaginan,” ujarnya.

Menurut Prof Uju, fikoeritrin ini banyak digunakan sebagai pewarna dalam makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Harganya bisa mencapai US$ 3,45-14 atau antara Rp 43 -200 ribu per miligram.

Untuk mengekstraksi pigmen fikoeritrin, umumnya dilakukan dengan maserasi pada suhu rendah. Sehingga perlu waktu yang lama, lebih dari 24 jam.

“Kami menggunakan akselerasi ultrasonikasi untuk mengekstraksi pigmen fikoeritrin. Ternyata metode ini dapat mempersingkat waktu ekstraksi empat kali lebih cepat serta konsentrasi pigmen yang dihasilkan 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan proses maserasi biasa (proses pemurnian sederhana dengan amonium sulfat menghasilkan indek kemurnian 1,2 (food grade). Indeks kemurnian ini masih dapat ditingkatkan untuk memperoleh indek kemurnian produk farmasi,” tutur dosen yang juga Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan, FPIK IPB University ini.

Masalah dan tantangan yang lain yang muncul pada industri refined carrageenan menurutnya adalah tingginya biaya proses pemurnian karaginan.

Pemurnian menggunakan alkohol akan menghasilkan mutu karaginan yang lebih baik dan harga yang lebih mahal.

Prof Uju mengatakan bahwa proses ini membutuhkan jumlah volume alkohol yang banyak. Yaitu 1,5 – 4 kali volume filtrat ekstrak rumput laut.

“Kami mencoba menerapkan proses mikrofiltrasi. Dan inovasi ini, kami dapat mengurangi penggunaan volume alkohol 4,5-12 kali sehingga biaya produksi untuk proses presipitasi dapat dikurangi. Proses mikrofiltrasi juga secara signifikan dapat meningkatkan kemurnian refined carrageenan. Gel yang dihasilkan pun menjadi lebih kuat dan dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh FAO-JECFA,” terangnya.
 
 
 
More Berita
 
1 . Pemerintah Kabupaten Pinrang dan PT Biota Laut Ganggang Jalin Kerja Sama Pengembangan Rumput Laut
  Sabtu, 05 Oct 2024-https://pinrangkab.go.id/ - Terbaca 60 x
2 . Harga Turun, Petani Rumput Laut Pasrah dan Tetap Lakukan Kegiatan Budidaya
  Rabu, 25 Sep 2024-https://keratonnews.co.id/ - Terbaca 795 x
3 . DIBUKA KEMBALI Seaweed Tour Ke-3 oleh JaSuDa
  Jumat, 20 Sep 2024-Dian Maya Sari & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 837 x
4 . Nestapa Petani Rumput Laut di Lembongan, Harga Turun, Luas Lahan Berkurang
  Selasa, 17 Sep 2024-https://radarbali.jawapos.com/ - Terbaca 885 x
5 . Budidaya Rumput Laut Cottonii
  Senin, 16 Sep 2024-Boedi Julianto, Irna Aswanti & Dian Maya Sari - Terbaca 890 x
6 . Belanda Buka Ladang Rumput Laut 5 Hektar dalam Kebun Angin untuk Serap CO2
  Selasa, 10 Sep 2024-https://www.detik.com/ - Terbaca 930 x
7 . Petani Rumput Laut Takalar Keluhkan Harga Bibit Mahal dan Harga Jual Anjlok
  Jumat, 06 Sep 2024-Boedi Sardjana, Irsyadi Siradjuddin, Irna Aswanti - Terbaca 1008 x
 
 
 
More Litbang
 
1 . Seaweed Chicken Roll
  Sabtu, 05 Oct 2024 - tepunghttps://cookpad.com/ - Terbaca 48 x
2 . Resep Permen Rumput Laut
  Rabu, 25 Sep 2024 - https://endeus.tv/ - Terbaca 774 x
3 . Dimsum Rumput Laut
  Selasa, 17 Sep 2024 - https://www.beritasatu.com/ - Terbaca 843 x
4 . Keripik Rumput Laut Ulva Khas Gunung Kidul
  Selasa, 10 Sep 2024 - https://cookpad.com/ - Terbaca 950 x
5 . Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Bahan Baku Sabun Cair
  Selasa, 03 Sep 2024 - https://dkp.jatimprov.go.id/ - Terbaca 1049 x
6 . Chicken Seaweed Roll
  Rabu, 28 Aug 2024 - https://cookpad.com/ - Terbaca 1097 x
7 . Rumput Laut juga Bisa Dijadikan Sabun Lho ! Bagaimana sih cara membuatnya ?
  Selasa, 20 Aug 2024 - https://www.google.com/ - Terbaca 1200 x
 
 
Untitled Document
 
 
 
 
Team JaSuDa
Kerjasama Kami
Mitra Kami
Cara Pesan Produk
Berita | Litbang
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Info Harga RL
Galeri Photo
 
 
Statistik Website
Visitors 761,846  Kali
Member JaSuDa 10,672 Org
Buku Promosi 809  lihat
Konsultasi Online 2764  lihat
 
Jl Politeknik 14 Pintu Nol Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
 
 
 
PT. JARINGAN SUMBER DAYA (JaSuDa.nET)
All Rights Reserved. Created 2005, Revised 2022.
Asosiasi dengan SiPlanet Foundation dan Afiliasi dengan Posko UKM JaSuDa
Developed by Irsyadi Siradjuddin