Mengutip buku Budidaya Rumput Laut, Potensi Perairan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan terbitan Pusaka Almaida pada 2021, rumput laut atau seaweed adalah tumbuhan laut yang termasuk ke dalam kelompok makro alga benthic, di mana habitatnya ada di dasar perairan dengan cara melekat.
Rumput laut termasuk sumber daya hayati yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai salah satu pencaharian utama. Perairan Indonesia yang luasnya mencapai 70 persen dari seluruh wilayahnya membuat rumput laut cukup mudah dijumpai.
Menyadur artikel ilmiah berjudul Identifikasi Jenis Rumput Laut yang Terdapat pada Ekosistem Alami Perairan Nusa Penida oleh I Dewa Ayu Anix Devina Sarita, dkk., universitas PGRI Mahadewa Indonesia, berikut ini jenis-jenis rumput laut yang dapat dijumpai di Indonesia.
1. Ulva lactuca
Jenis rumput laut yang pertama adalah Ulva lactuca yang masuk ke dalam kelompok alga hijau atau chlorophyta. Rumput laut ini memiliki ciri-ciri, yaitu berwarna hijau dengan talus bertipe membranous yang berbentuk lembaran, seperti daun tipis dan halus berukuran 3 cm.
Talus tersebut bergelombang dengan bentuk menyerupai segi empat memanjang. Sementara, organ yang menyerupai akar (holdfast) berbentuk cakram yang melekat pada batuan dan karang.
Holdfast mengandung antioksidan yang tinggi dan bisa menetralkan racun radikal bebas, sehingga menjaga dapat menjaga tubuhnya dari penyakit.
2. Caulerpa taxifolia
Rumput laut jenis Caulerpa taxifolia masuk ke dalam jenis alga hijau atau chlorophyta. Dengan ciri-ciri morfologi, yaitu rumpunnya terbentuk dari berbagai ragam percabangan, mulai dari sederhana sampai kompleks.
Rumput laut ini tumbuh di laut dangkal dengan aliran air yang tenang dan menempel pada pasir.
3. Boergesenia forbesii
Kemudian, ada rumput laut Boergesenia forbesii yang masih termasuk alga hijau. Boergesenia forbesii memiliki ciri morfologi berwarna hijau dengan talus berbentuk bulatan memanjang yang melebar di ujung dan mengerucut di pangkalnya.
Bulatan talus pada rumput laut ini berfungsi untuk menyimpan air. Ukuran talus adalah 3 cm untuknya tinggi dan 1 cm untuk lebarnya. Bagian organ yang menyerupai akar melekat pada pasir berbatu.
4. Chaetomorpha crassa
Chaetomorpha crassa adalah rumput laut yang termasuk ke dalam jenis alga hijau. Rumput laut ini memiliki ciri-ciri morfologi, yaitu berwarna hijau dengan talus filamentous berbentuk meringkal dan tak berarutan seperti benang kusut.
Chaetomorpha crassa dapat ditemukan menempel pada talus alga lain. Beberapa Chaetomorpha crassa ditemukan mengapung bebas di perairan.
Habitatnya dominan pada zona midlitoral yang selalu tergenang air meskipun saat sedang surut. Umumnya, rumput laut ini digunakan untuk bahan tambahan pada industri kertas karena memiliki kandungan selulase yang tinggi.
5. Caulerpa lentilifera
Caulerpa lentilifera adalah alga hijau yang memiliki ciri morfologi berwarna hijau dengan talus berbentuk bulat. Rumput laut ini dapat dijumpai di laut dangkal dengan aliran air yang tenang. Bagian mirip akarnya menempel pada pasir dan bebatuan.
6. Padina minor
Masih termasuk kelompok alga hijau, rumput laut Padina minor memiliki ciri-ciri berupa talus berbentuk lembaran yang mirip kipas dan berwarna cokelat muda hingga putih. Ukuran talus sekitar 4 sampai 7 cm dengan garis-garis radial yang berbentuk sekat atau segmen di setiap lembarnya.
Talus rumput laut ini melebar ke arah atas dan mengerucut pada pangkalnya. Padina minor hidup pada daerah yang selalu tergenang air. Bagian mirip akar menempel di batuan yang ada di sepanjang daerah pesisir.
7. Turbinaria ornata
Turbinaria ornata memiliki ciri morfologi berwarna cokelat, sehingga masuk ke dalam kelompok alga cokelat (Phaeophyta). Bentuk talus rumput laut ini bergerigi, agak keras, dan tebal. Tubuhnya tegak, berbeda dengan jenis rumput laut lain yang cenderung mirip daun.
Turbinaria ornata tumbuh pada rataan terumbu yang lebih banyak terkena ombak.
8. Turbinaria decurrens
Jenis selanjutnya yang masih termasuk ke dalam alga cokelat, yaitu Turbinaria decurrens. Rumput laut ini memiliki ciri dengan talus yang hampir sama dengan jenis lainnya, tetapi berwarna cokelat, agak kaku, dan tebal. Bentuk talus adalah segitiga dengan gerigi di pinggirnya.
Organ yang menyerupai akar berbentuk cakram. Turbinaria decurrens tumbuh di bagian luar atau tempat-tempat yang lebih banyak terkena ombak langsung.
9. Eucheuma spinosum sp.
Ciri-ciri Eucheuma spinosum sp., yaitu bentuk talus silinder dan bercabang dengan ujung runcing. Talus ditumbuhi nodulus. Rumput laut ini termasuk ke dalam kelompok alga merah.
Eucheuma spinosum sp. termasuk ke dalam kelompok alga merah yang umumnya digunakan sebagai bahan kerupuk dan beberapa jenis makanan lainnya.
10. Eucheuma cottoni sp.
Ciri morfologi Eucheuma cottoni sp., yaitu talus yang bercabang-cabang berbentuk silinder atau pipih. Percabangannya tak teratur dan kasar. Rumput laut ini memiliki duri yang tak teratur menutupi talus dan cabang-cabangnya.
Dari ciri-ciri morfologi talusnya, rumput laut ini termasuk ke dalam kelompok alga merah.
11. Kappaphycus alvarezii
Kappaphycus alvarezii adalah rumput laut dengan talus bercabang-cabang berbentuk pipih dan tak teratur karena diselimuti nodul-nodul. Permukaan rumput laut ini licin dengan tekstur kenyal.
Kappaphycus alvarezii termasuk ke dalam kelompok alga merah, meskipun tak selalu berwarna merah, terkadang hijau, kuning, atau abu-abu. Pigmentasi talus rumput laut ini tergantung kondisi habitatnya.
Rumput laut ini banyak dimanfaatkan untuk tambahan makanan, seperti bahan kerupuk dan sayur.
12. Iaxaura subvefficillicata Kjellman
Jenis selanjutnya adalah Iaxaura subvefficillicata Kjellman. Ciri Iaxaura subvefficillicata Kjellman adalah memiliki talus berbentuk silinder yang keras dengan bulu halus di permukaannya. Berdasarkan ciri-cirinya, Iaxaura subvefficillicata Kjellman termasuk ke dalam kelompok alga merah.
Apabila dilihat sekilas, rumput laut ini membentuk rumpun yang lebat, seolah menggumpal di bagian atas. Ujung talus tampak berlubang dengan warna cokelat-ungu.
Iaxaura subvefficillicata Kjellman tumbuh dengan melekat pada batu di daerah rataan terumbu karang yang selalu tergenang air.
13. Gracilaria coronopifolia
Gracilaria coronopifolia adalah rumput laut jenis alga merah dengan talus silindris dan licin. Warna talus rumput laut ini adalah cokelat kehijauan atau cokelat kekuningan. Gracilaria coronopifolia tumbuh menempel pada substrat dengan cakram kecil pada bagian yang mirip akar.
Gracilaria coronopifolia umumnya ditemukan rimbun di atas batu daerah terumbu karang.
14. Galaxaura rugosa
Rumput laut Galaxaura rugosa termasuk ke dalam jenis alga merah, dengan ciri-ciri memiliki talus berbentuk silinder dan berbuku pendek, sekitar 1 sampai 1,5 cm dengan warna pirang.
Percabangan yang terjadi pada rumput laut ini membentuk rumpun yang rimbun di bagian atas. Ujung talus tumpul dan membentuk seperti lubang. Tinggi rumpun Galaxaura rugosa adalah 5 sampai 7 cm.
Galaxaura rugosa melekat pada bagian dalam dan luar terumbu karang.
15. Gracilaria salicornia
Rumput laut dengan ciri-ciri morfologi berupa bentuk talus silinder dan gepeng dengan percabangan yang sederhana sampai terlihat rumit ini disebut Gracilaria salicornia.
Ciri lain rumput laut yang masuk ke dalam kelompok alga merah ini, yaitu permukaan talus halus tetapi sedikit berbintik, dengan diameter antara 0,5 hingga 2 mm, dan panjangnya mencapai 30 cm.
Gracilaria salicornia tumbuh di rataan terumbu karang dengan air jernih. Umumnya, Gracilaria salicornia digunakan sebagai sumber pembuat agar-agar.
16. Acanthophora spicifera
Jenis terakhir yang dijelaskan di artikel ini adalah Acanthophora spicifera. Rumput laut yang masuk ke dalam kelompok alga merah ini memiliki ciri-ciri morfologis berupa talus berbentuk silinder, percabangan bebas, tegak, dan terdapat duri-duri pendek yang mengelilingi talus.