JaSuDa kembali menjalin kerjasama dengan UNIDO GQSP Indonesia Tahap 2 dalam kegiatan Persiapan Piloting Udang Tambak Tradisional Plus. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dimulai dengan FGD (Focus Group Discussion) pada hari pertama di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Di hari kedua, tim JaSuDa dan UNIDO GQSP melakukan kunjungan lapangan (visit) ke tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Barru.
FGD dilakukan untuk membahas bagaimana prosedur operasional dalam berbudidaya udang tradisional plus. Tujuan prosedur tersebut sebagai pedoman untuk meningkatkan produktivitas tambak dan pendapatan petambak melalui penerapan cara budidaya udang yang baik dan benar untuk menghasilkan udang yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, terjamin keamanan pangannya, efisien, menguntungkan, dan berkelanjutan.
Adapun prosedur yang perlu diterapkan dalam operasional budidaya udang tradisional plus ialah:
1. Legalitas usaha budidaya
2. Pemilihan lokasi, desain, tata letak dan konstruksi tambak
3. Persiapan tambak
4. Pengisian kolam dan persiapan air
5. Pemilihan benur dan penebaran benur
6. Manajemen kualitas air
7. Pakan dan pemberian pakan
8. Predator, kompetitor dan hama
9. Penyakit dan pemantauan kesehatan udang
10. Panen dan pasca panen
11. Dokumen dan pencatatan
12. Intervensi teknologi sederhana
FGD tersebut dihadiri oleh Local Assistant, Kepala DKP Provinsi Sulawesi Selatan, DKP Maros, Pangkep, dan Barru, Penyuluh dari DKP Provinsi Sulawesi Selatan, DKP Maros, DKP Pangkep, DKP Barru, dan Petambak Udang dari ketiga Kabupaten tersebut.
Diharapkan dengan adanya FGD ini dapat menjadi wadah bagi penyuluh dalam membantu mengembangkan potensi tambak udang yang sedang digarap oleh para petambak udang di masing-masing daerahnya.