Harga rumput laut saat ini didapati anjlok. Dari data yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara untuk harga rumput laut di Kaltara hanya berkisar Rp 10 ribu per kilogram. Terkait hal tersebut, dari DKP Kaltara akan melakukan upaya untuk menstabilkan kembali harga rumput laut.
Kepala DKP Kaltara, Rukhi Syayahdin mengatakan, dari Pemprov Kaltara saat ini akan melakukan beberapa upaya agar bisa menstabilkan harga rumput laut. Salah satunya dengan membuat regulasi berupa peraturan gubernur (pergub) terhadap sistem rumput laut.
"Sudah hampir final pergub nya dan saat ini masih berproses. Sebelumnya sudah disusun oleh Biro Hukum dan ke Kemendagri serta ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP)," katanya, Kamis (6/6).
Ia menilai salah satu faktor harga rumput laut anjlok dikarenakan dari buyer. Apalagi saat ini perjalanan ekspor rumput laut dari Kaltara ke luar negeri tidak dilakukan langsung. Rukhi mencontohkan, untuk rumput laut asal Kaltara yang akan diekspor ke Tiongkok harus melalui Makassar dan Surabaya.
Kemudian didapati harga rumput laut yang diekspor ke China itu berkisar Rp 18 ribu per kilogram. Dari situ dapati diartikan bahwa turunnya harga rumput laut yang diterima oleh pelaku usaha dikarenakan besarnya biaya ekspedisi.
"Biaya kapal kontainer dan sebagainya, prosesnya itu kurang lebih Rp 3 ribu di Makassar, kalau dari Kaltara sama juga Rp 3 ribu. Sehingga harga tertinggi rumput laut kita itu hanya Rp 12 ribu," sebutnya.
Selain itu, lanjut Rukhi, untuk harga rumput juga dipengaruhi kadar air. Kemudian pihaknya akan mengatur hal tersebut dalam pergub yang akan diterbitkan. Nantinya rumput laut yang diekspor harus dengan kadar air 38 hingga 40 persen. Saat ini didapati kadar air rumput laut di Kaltara masih berkisar di atas 40 persen.
"Ya alhamdulillah pergub ini sudah dalam tahapan. Supaya nantinya ada regulasi yang mengatur tentang rumput laut di Kaltara," tutupnya.