Riset kolaborasi antara JaSuDa, Wageningen University & Research, dan UNHAS menghasilkan temuan menarik mengenai metode tanam rumput laut yang paling efektif. Penelitian ini melibatkan tiga metode tanam yang berbeda, yaitu Longline, Tubenet, dan Cagenet, dan dilakukan selama dua siklus pada petani rumput laut di Kabupaten Takalar.
Tim JaSuDa melakukan monitoring dan pengambilan sampel setiap dua minggu selama 45 hari (satu siklus) untuk memantau perkembangan setiap metode tanam. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi berbeda di Kabupaten Takalar, yaitu Desa Ujung Baji dan Desa Aeng Batu-batu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Longline menghasilkan panen rumput laut yang paling baik. Beberapa tantangan yang dihadapi petani dalam menggunakan metode Tubenet dan Cagenet antara lain:
1. Jaring Tubenet dan Cagenet tersumbat lumut dan kotoran yang menghambat aliran air.
2. Kerang dan lumut (bryophyta) yang menempel pada jaring dimakan ikan, menyebabkan lubang dan robekan yang memungkinkan bibit rumput laut keluar.
3. Sulitnya membersihkan jaring karena bulu ayam (hydroid) yang menempel, yang dapat membahayakan kulit.
Berdasarkan temuan ini, metode Longline terbukti sebagai metode yang paling efektif untuk budidaya rumput laut. Para petani yang terlibat dalam penelitian ini pun mengakui bahwa Longline lebih efektif dan efisien dibandingkan Tubenet dan Cagenet.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu petani rumput laut di Takalar dan daerah lainnya untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi budidaya mereka. Perlu adanya edukasi dan pendampingan dari pihak terkait agar para petani dapat menerapkan metode Longline dengan tepat dan efektif. Dengan demikian, diharapkan budidaya rumput laut di Indonesia dapat menjadi lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan.
Penelitian ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan sektor maritim di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan produksi rumput laut yang merupakan salah satu komoditas penting dalam industri pengolahan makanan dan farmasi. Dengan hasil panen yang meningkat dan budidaya yang efisien, rumput laut Indonesia dapat semakin bersaing di pasar global.