Nori adalah rumput laut kering, berbentuk lembaran tipis yang bernilai gizi tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan pelengkap untuk membuat sushi, sup, kimbab dan bahkan bisa digunakan sebagai snack atau camilan karena rasanya yang gurih dan lezat untuk di camil. Di Indonesia sendiri, nori sudah bukan merupakan barang asing, banyak sekali olahan produk nori dengan berbagai merk yang dijual di supermarket. Nori merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.
Kandungan protein nori mencapai 41,49% berat kering, lemak 0,44% berat kering, abu 4,99% berat kering dan air 13,14% (Loupatty 2014). Nori juga mengandung beberapa asam amino selain kandungan nutrisi yang menguntungkan, diantaranya asam glutamat, glicine dan alanin yang berperan dalam menciptakan rasa pada nori. Serat makanan adalah salah satu kandungan terpenting dalam rumput laut. Kandungan serat makanan dalam nori mencapai 34 % berat kering.
Selama ini, nori hanya dihasilkan di Jepang, Korea dan China, sehingga Indonesia selalu mengimpor nori dengan jumlah yang cukup banyak. Dengan adanya pengetahuan tentang teknik pengolahan rumput laut menjadi nori, diharapkan nantinya akan mampu menggantikan penggunaan nori impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Teknologi pengolahan nori dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara tradisional dan cara modern. Pengolahan nori secara tradisional yaitu dengan cara rumput laut dicuci bersih, kemudian dimasak sampai menjadi bubur. Selanjutnya bubur rumput laut dicetak dan dikeringkan dengan sinar matahari.
Sedangkan teknologi pengolahan nori secara modern yaotu dengan cara rumput laut dicuci bersih dan dipotong kecil -- kecil secara mekanik. Hasil pemotongan dapat direndam dengan cuka beras ataupun tidak. Selanjutnya dimasak sampai menjadi bubur. Dalam proses perebusan dapat ditambahkan kecap, gula, minyak wijen, MSG ataupun ikan teri. Selanjutnya dicetak dan dikeringkan menjadi lembaran tipis.
Berikut merupakan prosedur kerja pembuatan nori :
1. Rumput laut dibersihkan dari kotoran lainnya dan dicuci bersih
2. Selanjutnya rumput laut tersebut dipotong kecil-kecil dan diblender
3. Rumput laut yang telah halus tersebut dimasak dengan perbandingan Rumput laut : Air adalah 1:10, selanjutnya ditambahkan sedikit cuka beras 1 sendok makan sambil di aduk rata. Proses pemasakan berlangsung sekitar 1 jam
4. Selanjutnya adonan di turunkan dari api dan dicetak berbentuk, lembaran tipis
5. Lembaran nori tersebut dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 50oC
6. Hasil pengeringan yang berupa lembaran nori dikemas dalam plastik.
Selain sebagai penambah cita rasa pada makanan, nori juga memiliki manfaat yang sudah tidak perlu diragukan lagi dari segi kesehatan.
Nori rumput laut memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Kandungan Antioksidannya Tinggi
Rumput laut mengandung antioksidan yang melimpah mulai dari karotenoid, flavonoid dan alkoid. Antioksidan bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas. Selain itu, antioksidan seperti vitamin C dan mineral seperti mangan dan zinc dalam rumput laut berwarna cokelat juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
2. Kaya akan Vitamin dan Mineral
Kandungan nutrisi yang dimiliki rumput laut cukup lengkap. Selain mengandung sejumlah nutrisi yang sudah disebutkan di atas, rumput laut juga kaya akan vitamin dan mineral. Di antara adalah vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, zat besi, mangan, magnesium, zinc, fiboflavin, niacin, tiamin, serta kalsium. Itulah sebabnya rumput laut dianggap sebagai salah satu makanan yang menyehatkan dan baik untuk dikonsumsi secara rutin.
3. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Rumput laut disebut juga sebagai sayuran laut atau marine vegetable yang memiliki kalori rendah. Semangkuk rumput laut mentah atau rumput laut wakame mengandung kurang dari 20 kalori. Jadi, mengonsumsi rumput laut tidak akan membuatmu gemuk.
Selain itu, jenis rumput laut berwarna cokelat juga mengandung pigmen fucoxanthin yang dapat membantu metabolisme tubuh untuk mengubah lemak menjadi energi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Food Chemistry juga menemukan bahwa kandungan serat alami atau alginate pada rumput laut cokelat dapat membantu menghalangi penyerapan lemak pada usus hingga 75 persen.
4. Membantu Mempercepat Penyembuhan Luka
Sejak zaman dulu, kebudayaan Romawi sudah memanfaatkan rumput laut untuk mengobati luka, luka bakar, dan ruam kulit. Nyatanya, rumput laut memang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Kandungan vitamin K yang tinggi pada rumput laut akan mengirimkan sinyal kimia agar ketika kamu terluka dan darah yang mengalir akan cepat berhenti.