Untitled Document
Jumat , 31 Oktober 2025 | L O G I N |    
  home kami produk jasa berita infoharga komunitas galery transaksi  
Untitled Document
   
M e d i a  
Berita
Litbang
Publikasi
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Port Data
 
   
 
 
 
Berita / Litbang
 
 
 
Budidaya Rumput Laut di Maluku Songsong Ekonomi Biru Nasional
Senin, 06 Oct 2025 - Sumber: https://rmol.id/ - Terbaca 182 x - Baca: 31 Oct 2025
 
Sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi biru dan mempercepat pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, Yayasan Samudera Indonesia Timur (YSIT) dan Pemerintahan Provinsi Maluku secara resmi menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Budidaya Rumput Laut dan Konservasi Ekosistem Lamun di Provinsi Maluku, beberapa waktu lalu.

Kesepakatan ini bertujuan untuk menjadikan Maluku sebagai pusat budidaya rumput laut berskala global sekaligus model konservasi ekosistem pesisir yang terintegrasi.

Provinsi Maluku memiliki potensi besar dalam sektor kelautan dan perikanan, dengan luas wilayah laut mencapai 92,6 persen dari total wilayahnya. Namun, pemanfaatan sumber daya ini belum optimal. Melalui kesepakatan ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi untuk mengembangkan budidaya rumput laut serta konservasi ekosistem lamun secara berkelanjutan.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan Maluku sebagai pusat ekonomi biru nasional.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Meliputi lima wilayah utama di Provinsi Maluku: Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Maluku Barat Daya,” ujar Hendrik dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin, 2 Juni 2025.

Sementara itu, Ketua YSIT, Nelly Marinda Situmorang, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor kelautan di Indonesia Timur melalui investasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Ia juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap pelaksanaan program.

“Pada tahun pertama pelaksanaan kesepakatan ini, direncanakan investasi sebesar Rp2 triliun yang akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur pendukung,” jelas Nelly.

Investasi tersebut akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur pendukung budidaya rumput laut dan konservasi ekosistem lamun, yang meliputi Pembangunan Balai Latihan Kerja untuk peningkatan kapasitas SDM lokal, Pemenuhan infrastruktur dan properti budidaya, Pembangunan pabrik pengolahan rumput laut, Tempat pengeringan dan gudang bahan baku (raw material), sistem daur ulang air (recycle water system) untuk memenuhi kebutuhan air industri, konservasi ekosistem lamun (seagrass), serta monitoring dan evaluasi yang akan melibatkan akademisi dan pakar lingkungan hidup.

“Ini akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun pertama, lahan budidaya ditargetkan seluas 100 hektare. Jumlah ini akan terus ditingkatkan menjadi 1.000 hektare pada tahun kedua, dan terus dikembangkan hingga mencapai target 1 juta hektare lahan budidaya rumput laut,” tambah Nelly.

“Ke depan, kolaborasi juga akan diperluas dengan melibatkan peneliti dari universitas internasional, seperti dari Taiwan, China, Singapura, dan Thailand, untuk melakukan evaluasi teknologi dan inovasi terbaru dalam pengembangan rumput laut,” pungkasnya.

Pemerintah Provinsi Maluku, di bawah kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa, menegaskan keterbukaan terhadap investor dari berbagai sektor untuk berinvestasi di wilayahnya, termasuk Kabupaten Maluku Tenggara.

Hendrik menyatakan bahwa setiap investasi yang masuk harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melibatkan tenaga kerja lokal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas riset dan pengembangan, YSIT akan bekerja sama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) dalam pembangunan laboratorium penelitian rumput laut. Laboratorium ini akan menjadi pusat kajian dari hulu ke hilir, termasuk.

"Prinsipnya, pemerintah provinsi tidak menutup diri terhadap setiap investor yang ingin berinvestasi di Maluku. Sekali lagi, sebagai Gubernur saya pastikan, Maluku terbuka untuk semua investasi yang akan masuk," pungkas Hendrik.

Melalui kesepakatan ini, diharapkan tercipta model pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan dan inklusif, yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kelautan Indonesia di pasar global serta memberikan kontribusi nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui pengembangan ekonomi biru.
 
 
 
More Berita
 
1 . Ajinomoto dari Kaldu Rumput Laut, Jadi Bumbu Legendaris dan Masuknya ke Indonesia
  Selasa, 28 Oct 2025-https://wahananews.co/ - Terbaca 54 x
2 . Pemda KSB Gelontorkan 70 Ton Bibit Rumput Laut untuk Petani Kertasari
  Senin, 20 Oct 2025-https://lombok.tribunnews.com/ - Terbaca 75 x
3 . PT Jasuda Hadiri Launching Gerakan Serbu Pasar dan Business Matching Sulsel
  Senin, 20 Oct 2025-Boedi Julianto & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 79 x
4 . Piloting Budidaya Ulva oleh UNIDO, PT BPH Global Indonesia, dan CV Posko Jasuda
  Senin, 20 Oct 2025-Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 71 x
5 . Direktur Rumput Laut KKP Tinjau Budidaya Ulva di Takalar, Soroti Potensi Industri Masa Depan
  Selasa, 14 Oct 2025-Boedi Julianto & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 98 x
6 . Hilirisasi yang Tertinggal: Rumput Laut Indonesia Nomor Satu di Dunia, Tapi Masih Dijual Mentah
  Kamis, 02 Oct 2025-https://www.askara.co/ - Terbaca 218 x
7 . JaSuDa Gelar Seaweed Tour ke-4
  Jumat, 26 Sep 2025-Boedi Julianto & Irna Aswanti Ibrahim - Terbaca 164 x
 
 
 
More Litbang
 
1 . Dosen UNCP Ciptakan Alat Otomatis Penarik Rumput Laut, Produktivitas Petani Naik Dua Kali Lipat
  Selasa, 28 Oct 2025 - https://tekape.co/ - Terbaca 37 x
2 . Mahasiswa IPB Kembangkan Sunscreen dari Limbah Kulit Bawang Merah dan Rumput Laut
  Senin, 20 Oct 2025 - https://www.tempo.co/ - Terbaca 77 x
3 . Manfaat Sea Moss Gel yang Dikonsumsi Mahalini, Bikin Diet Lebih Sehat
  Senin, 06 Oct 2025 - https://www.insertlive.com/ - Terbaca 281 x
4 . Kenapa Rumput Laut Penting dalam Membuat Kimbab ?
  Kamis, 02 Oct 2025 - https://www.idntimes.com/ - Terbaca 119 x
5 . Udang Cincang Seaweed
  Senin, 15 Sep 2025 - https://cookpad.com/ - Terbaca 179 x
6 . Kukis Seaweed Kenari
  Kamis, 11 Sep 2025 - https://cookpad.com/ - Terbaca 216 x
7 . Cara Membuat Nori Mudah di Rumah, Bisa Jadi Usaha!
  Senin, 01 Sep 2025 - https://seaweednetwork.id/ - Terbaca 285 x
 
 
Untitled Document
 
 
 
 
Team JaSuDa
Kerjasama Kami
Mitra Kami
Cara Pesan Produk
Berita | Litbang
Terminal JaSuDa
Amarta Project
Info Harga RL
Galeri Photo
 
 
Statistik Website
Visitors 1,555,057  Kali
Member JaSuDa 10,728 Org
Buku Promosi 809  lihat
Konsultasi Online 2764  lihat
 
Jl Politeknik 14 Pintu Nol Unhas Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
 
 
 
PT. JARINGAN SUMBER DAYA (JaSuDa.nET)
All Rights Reserved. Created 2005, Revised 2022. Hosted IDW
Asosiasi dengan SiPlanet Foundation dan Afiliasi dengan Posko UKM JaSuDa
Developed by Irsyadi Siradjuddin