
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah, mencatat lahan di pesisir Pantai Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, yang dinilai efektif untuk budi daya rumput laut mencapai 44,36 hektare.
"Hasil kajian awal tim BBPBAP Jepara, menyimpulkan bahwa perairan Bondo menjadi salah satu kawasan perairan yang layak untuk dikembangkan budidaya rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii," kata Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Supito di Jepara, Selasa.
Sementara lahan yang potensi efektif, kata dia, mencapai 44,36 hektare dengan potensi volume produksi yang dapat dihasilkan jika semua dimanfaatkan mencapai 443,60 ton panen basah per siklus atau sekitar 2.660 ton per tahun.
Ia juga berharap dapat terbangun klasterisasi rumput laut yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Intinya ada multiple cash flow mulai dari bisnis budi daya, UMKM pengelola melalui pemberdayaan perempuan pesisir, dan sarana produksi rumput laut," ujarnya.
Menurut dia keberadaan budi daya rumput laut ini juga dapat diintegrasikan dengan pariwisata Pantai Bondo dengan memasukkan konsep wisata mina ke dalam paket wisata di Bondo.
Sementara keberadaan UMKM pengolah produk rumput laut, diharapkan bisa menciptakan branding lokal produk Jepara berbasis rumput laut melalui diferensiasi produk yang mampu menjangkau akses pasar yang lebih luas.
"Satu hal yang paling penting adalah bagaimana nanti kegiatan ini mampu mengantongi izin pemanfaatan ruang. Dinas terkait tentunya juga berkomitmen untuk memfasilitasi pengurusan izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL)," ujarnya.
Dalam pengembangan budi daya rumput laut di Desa Bondo tersebut, merupakan hasil kolaborasi BBPBAP Jepara dengan PT Bhumi Jati Power. Diharapkan akan menjadi stimulus awal untuk percepatan pemanfaatan yang lebih besar, termasuk adanya kolaborasi lebih luas terutama dukungan pemerintah daerah.
Sementara itu, Site Project Manager PT BJP Hadi Suwasono mengatakan bahwa kegiatan budi daya rumput laut yang diinisiasi sejak tahun 2022 merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk turut berperan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir Jepara melalui program CSR.
"Kami melihat bisnis rumput laut ini sangat strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Target kami ada sebuah ekosistem bisnis yang berkesinambungan yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, termasuk nantinya ada branding lokal berbasis rumput laut," ujarnya.
Hasil budi daya rumput laut di Perairan Bondo, juga dipanen perdana pada tanggal 26 Juni 2025 dengan estimasi produksi total lebih dari 25 ton, dengan produktivitas 8-10 kali lipat dari bibit awal.
Anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Jaya Samudera Bondo Nanang Hadi menyampaikan bahwa produktivitas rumput laut di Perairan Bondo memang tidak kalah kualitas dibandingkan dengan rumput laut di Kabupaten Sumenep, Madura.
"Kami tentu berkomitmen untuk terus berupaya menjadikan rumput laut ini sebagai mata pencaharian utama nantinya, oleh karena itu kami mohon dukungan dari semua pihak," ujarnya.